BANTENRAYA.COM – Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan atau Diskoperindag Kabupaten Pandeglang saat ini mencatat ada sekitar 260.000 Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM di Kabupaten Pandeglang.
Jumlah tersebut kemudian terbagi menjadi beberapa sektor mulai dari agribisnis, kuliner, fashion, otomotif, pariwisata dan lain sebagainya.
Pejabat Fungsional Bidang Pemberdayaan Koperasi dan UMKM Diskoperindag Kabupaten Pandeglang Doni Romdoni mengatakan, dalam usahanya memberdayakan UMKM tersebut, pihaknya terus mendorong agar para pelaku UMKM bisa ikut mewarnai persaingan pasar e-commerce.
Namun, ia mengakui masih sangat sedikit UMKM di Kabupaten Pandeglang yang secara konsisten bisa eksis di pasar-pasar digital tersebut.
Baca Juga: UPTD Samsat Pandeglang Ditarget Pajak Kendaraan Bermotor Rp 82 Miliar
“Kita bukan hal baru ya mendorong pelaku usaha untuk mengembangkan potensi e-commerce. Namun memang tidak terlalu banyak ya. Rata-rata keluar masuk seperti itu,” kata Doni kepada Banten Raya, Jumat, 12 Januari 2024.
Doni menerangkan, salah satu faktor yang menyebabkan UMKM di Kabupaten Pandeglang ini sulit bertahan di e-commerce ialah rendahnya daya beli masyarakat, khususnya di Kabupaten Pandeglang.
“Saya kasih contoh yang konsisten itu ada produk madu odeng. Tapi memang belum layak sebetulnya jika melihat omzet untuk dijadikan mata pencaharian utama,” terangnya.
Selain daya beli konsumen, Doni juga turut menyalahkan aspek modal usaha dan manajemen dari para pelaku UMKM.
Meski saat ini banyak sangat banyak bantuan usaha yang digelontorkan oleh pemerintah maupun swasta, namun jika manajemennya buruk menjadi Boomerang tersendiri, seperti terlilit hutang dan lain sebagainya.
Belum lagi, daya beli masyarakat yang rendah turut menyulitkan para pelaku UMKM memutar keuangannya.
“Kebanyakan yang gagal itu di planningnya. Salah satunya ialah kurang memperhatikan pangsa pasar. Ikut-ikutan yang tren aja. Yang namanya tren ya hanya sementara dong,” ungkapnya.
Saat ini Doni mengklaim pihaknya secara konsisten terus melakukan berbagai upaya untuk mengembangkan UMKM di Kabupaten Pandeglang.
Baca Juga: Prabowo Subianto Bilang Goblok ke Salah Satu Capres Lain, Singgung Anies Baswedan?
Namun menurutnya semua usaha pemberdayaan UMKM akan terkesan sia-sia jika daya beli masyarakatnya rendah.
“Kita terus mendorong seperti melakukan pelatihan-pelatihan teknis, kemudian pelatihan mutu dan juga manajerial. Tapi yang paling penting itu ya semua pihak khususnya pemangku kebijakan bisa meningkatkan daya beli masyarakat,” tandasnya.***

















