BANTENRAYA.COM – Semakin menjamurnya industri kafe di perkotaan, memunculkan peluang bisnis baru bagi kaum muda.
Bagi pemilik hobi bermain alat musik sambil bernyanyi sangat cocok dengan pekerjaan yang saat ini mulai banyak dicari.
Salah Penyanyi Akustik asal Kota Serang Ammar Fachri mengatakan, semenjak industri kafe mulai ramai para musisi lokal yang sedang merintis karir mempunyai media untuk menyalurkan minat dan karya musik.
“Ini adalah simbiosis mutualisme, antara pemusik dan pemilik kafe, di mana kita punya media untuk menyalurkan hobi, sementara kafe punya kunjungan yang baik dari konsumen dengan adanya live akustik,” kata Amar kepada Banten Raya, Minggu, 7 Januari 2024.
Selain itu, Amar juga menilai, media industri kafe mampu menguatkan mental dan menjadi wadah untuk mengasah bakat bermain musik.
Serta diharapkan semua perkembangan industri tersebut mempunyai dampak yang positif terhadap perekonomian.
“Peluang ini sangat luas, bagi mereka yang punya kemauan untuk mencoba, bisa dibilang ini adalah hobi yang dibayar sembari kita terus belajar,” ujarnya.
Penyanyi Kafe lainnya di Agam Kurnia bilang, untuk sistem rekruitmen setiap restoran atau kafe berbeda.
Baca Juga: Anies Baswedan Dipeluk Cium Paksa oleh Fans Berat di Tasik hingga Kacamata Patah Terinjak
Mulai dari, seleksi, penawaran secara langsung, hingga rekomendasi dari mulut ke mulut.
“Yang paling penting itu, kemampuan kita dalam bermusik, dan juga mental saat berada dihadapan para audience,” papar Agam.
Masih kata Agam, untuk setiap penampilan, baik solo maupun group kafe atau restoran di Kota Serang dan sekitarnya memberikan bayaran manggung sebesar Rp700 ribu hingga Rp 900 ribu per malam.
“Dalam satu minggu biasanya kita mendapatkan dua sampai tiga kali penampilan, tergantung permintaan dari kafe atau restoran,” tutur Agam.
Baca Juga: Warga Ciamis Dukung Anies Baswedan Jadi Presiden, Teriakan Takbir Menggema
Dikonfirmasi secara terpisah, Manager My Rooftop Kafe Saefullah Adehary mengatakan, keberadaan live music performance di kafe bisa mendongkrak kunjungan konsumen. Karena bisa memberikan kenyamanan bagi para pengunjung kafe.
“Ya, ini menjadi hal yang positif, sebelumnya kita cuma buka saat week end, namun untuk mempertahankan pelayanan kafe kita buka hampir setiap hari untuk akustik. Ini juga jadi wadah bagi para musisi lokal untuk berkarya,” kata Saefullah.
Salah satu penikmat musik di Kota Cilegon Kevin menuturkan jika dia sering nongkrong di kafe lantaran bisa makan sambal mendengarkan live music.
Bahkan, bisa request lagu yang disukainya.
“Makan sambal denger music, nongkrong sama teman-teman aja,” kata Kevin saat ditemui di Kafe O Seven Cilegon, pekan lalu.***

















