BANTENRAYA.COM – Dinas Kesehatan atau Dinkes Kota Cilegon menyatakan sampai saat ini belum menemukan kasus Mycoplasma Pneumonia di Kota Cilegon.
Kepala Bidang Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan Perorangan pada Dinkes Kota Cilegon Febri Naldo menyampaikan, saat ini masih terus memantau perkembang Mycoplasma Pneumonia di Cilegon.
Febri mengatakan, penyakit Mycoplasma Pneumonia ini menyebakan infeksi saluran pernapasan, di mana penderita akan merasakan sesak nafas dan demam.
“Ini berbeda dengan ISPA, kalau pneumonia itu kan gejala khasnya batuk, tarikan dinding dada, sesak nafas, nafasnya pendek, itu gejalanya,” kata dokter Febri kepada Bantenraya.com pada Minggu, 12 Desember 2023.
Baca Juga: Rumah Sakit Hewan Pertama di Provinsi Banten Segera Beroperasi, Lokasinya Disini
Febri menjelaskan, salah satu imbauan dari Kementerian Kesehatan RI adalah bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan.
Di Kota Cilegon ini, sambungnya, karena termasuk daerah pelabuhan, sehingga Dinkes Kota Cilegon terus berkoordinasi dengan pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan.
“Di situ diminta untuk meningkatan pengawasan terhadap orang seperti awak kapal, personil dan penumpang,” ungkapnya.
Di samping itu, lanjutnya, Kemenkes juga meminta agar Dinkes terus memantau perkembangan kasus.
Baca Juga: Hadapi Pilkada Pandeglang 2024, Partai NasDem Siapkan Kader Muda dan Senior
Menurut Febri, untuk Dinkes Kota Cilegon sendiri sampai saat ini sudah melakukan imbauan dari Kemenkes melalui sistem kewaspadaan dini dan respon atau SKDR.
“Itu sudah dilakukan petugas supplant Puskesmas, di mana Dinkes berkordinasi dengan supplant Puskesmas. Seandainya ada kasus yang dicurigai mengarah ke sana, itu petugas mengambil sample untuk dikirim ke laboratorium di Jakarta,” terangnya.
Febri berharap, tidak ada warga Cilegon yang terkena penyakit Mycoplasma Pneumonia
Oleh karena itu, untuk mewaspadai penyakit tersebut, Dinkes Kota Cilegon memberikan beberapa imbauan.
“Yang pertama, dianjurkan untuk meningkatkan gizinya dan daya tahan tubuh. Kedua, meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat. Ketiga, vaksinasinya ditingkatkan, vaksinasi dasar lengkap bagi bayi dan anak,” pungkasnya.***















