BANTENRAYA.COM – Perusahaan Umum Daerah atau Perumda Cilegon Mandiri berencana melakukan ekspansi bisnis dengan menjual air minum dalam kemasan.
Hal itu terungkap saat Perumda Cilegon Mandiri menggelar Rapat Umum Pemegang Saham atau RUPS di hotel The Royale Krakatau pada Rabu, 29 November 2023 lalu.
Walikota Cilegon Helldy Agustian yang juga selaku pemegang saham Perumda Cilegon Mandiri mengatakan, bahwa rencana ekspansi bisnis tersebut tengah dalam proses.
“Kita akan memperkenalkan ini sesegera mungkin lagi proses air dalam kemasan. Ada galon, ada botol, nanti bentuk cup (gelas),” katanya sambil menunjukkan gambar air mineral dalam kemasan.
Baca Juga: DPRD Banten Soroti Disparitas Pembangunan di Pandeglang, Hal Ini Disebut Jadi Biang Kerok
Helldy menyampaikan, pihaknya berencana melakukan ekspansi bisnis ke air minum dalam kemasan karena melihat potensi pasarnya cukup besar, sehingga dapat menambah keuntungan dan pendapatan.
“Karena kan secara market dari kelurahan sampai ini kan kita udah berapa banyak kan. Kita menggunakan produk sendiri aja nanti untuk menambah PAD, termasuk keuntungan dari PDAM (Perumda Cilegon Mandiri),” ujarnya.
“Nanti kita ke Sukabumi, kalau gak salah teman-teman sudah dua kali ke sana, kita akan mengukur lagi TDS-nya karena ini kan untuk kesehatan kita semua,” sambung Helldy.
Sementara itu, Plt Direktur Perumda Cilegon Mandiri Ihwan Kurniawan berharal rencana ekspansi bisnis air minum dalam kemasan itu dilaksanakan pada 2024 mendatang.
Baca Juga: Mahfud MD Sebut Sumber Korupsi di Indonesia Adalah Partai Politik
“Air minum dalam kemasan memang kita pengen supaya itu di 2024 bisa dilaksanakan, karena potensi pasarnya lumayan besar kalau kita mau garap,” ucapnya.
Ihwan menjelaskan, saat ini untuk ekspansi bisnis air minum dalam kemasan itu pihaknya masih harus membeli produk dari luar lantaran keterbatasan ketersediaan air baku di Perumda Cilegon Mandiri.
“Di fase awal ini kita masih makron atau beli produk ya. Jadi kita tidak mengolah air, kemudian kita sekarang sudah dalam tahap pengurusan izin karena kan harus berizin,” jelasnya.
“Ada beberapa izin yang harus kita selesaikan seperti HAKI, kemudian SNI, BPOM, Halal dari MUI yang sedang kita urus sebelum nanti launching,” tambah Ihwan.***