BACAJUGA:
SERANG, BANTEN RAYA- Kampung Wisata Lima Umah Prapatan Curug memiliki lima program unggulan yang disebut dengan lima umah. Salah satu keunggulan yang dimiliki yaitu umah buah. Kampung Wisata Lima Umah Prapatan Curug yang berlokasi di Kampung Prapatan, Kelurahan Curug, Kecamatan Curug, Kota Serang, Banten. Lokasinya persis berada di belakang Puskesmas Curug.
Wakil Ketua Kampung Wisata Lima Umah Prapatan Curug Wini Daniatul Afiah mengatakan, Umah Buah merupakan salah satu keunggulan yang dimiliki kampung wisata yang dikelolanya itu. Umah Buah menghadirkan tanaman dan buah yang tumbuh dan berbuah di kampung Kampung Wisata Lima Umah Prapatan Curug.
BACA JUGA: Kampung Wisata Lima Umah Prapatan Curug, Destinasi Budaya dengan Lima Keunggulan
Ada banyak pohon buah yang tumbuh dan berbuah di kampung itu. Beberapa di antaranya adalah buah durian, sawo, nangkadak (persilangan antara nangka dan cempedak), jeruk, mangga, jambu air, pisang, pepaya, sukun, dan lainnya.
Pohon-pohon ini tumbuh di halaman dan pekarangan warga. Pengunjung yang datang ke Kampung Wisata Lima Umah Prapatan Curug selain bisa melihat pohonnya juga bisa memetik buahnya untuk dibawa pulang. Kegiatan ini yang paling diminati oleh pengunjung.
Buah Nangkadak yang bisa dipetik langsung dari pohonnya.
Pengelola Kampung Wisata Lima Umah Prapatan Curug saat ini membuat paket untuk anak-anak sebesar Rp20 ribu per anak. Dengan mengikuti paket itu, anak-anak yang berkunjung bisa merasakan lima keunggulan yang dimiliki kampung wisata itu, termasuk memetik buah dari pohonnya langsung.
Wini pun membocorkan sedikit rahasia agar pengunjung bisa menikmati sensasi memetik buah dari pohon yang ada di kampung wisata tersebut. Ia mengatakan, pepohonan yang ada di kampung biasa secara bersamaan akan berbuah mulai bulan Juli atau Agustus sampai dengan akhir tahun. Jadi, datanglah ke Kampung Wisata Lima Umah Prapatan Curug pada bulan-bulan itu.
Kampung Wisata Lima Umah juga kerap menjadi tujuan anak-anak untuk belajar.
Ruspitawati dan Yanti yang mendampingi Wini mengatakan, khusus untuk pohon nangkadak yang merupakan persilangan dari buah nangka dan cempedak, akan selalu berbuah tanpa mengenal musim dan bulan. Jadi bila beruntung pengunjung bisa menikmati buah ini bila pada saat berkunjung ada yang sudah matang.
“Kalau sudah mateng baunya harum,” kata mereka.
Ke depan, ada juga trip dari satu pohon ke pohon yang lain agar anak-anak mengetahui pepohonan yang selama ini buahnya mereka makan. Sebab boleh jadi ada anak yang tahu nama dan bentuk buahnya namun belum pernah melihat bentuk pohonnya.
Wini juga akan mengembangkan potensi wisata di kampungnya dengan menghadirkan wisata peternakan ayam, bebek, angsa, dan wisata air berupa kolam renang untuk anak-anak. (tohir)
Saksikan Podcast Meja Redaksi di Banten Raya Channel
