BANTENRAYA.COM – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menetapkan tiga desa di Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, sebagai desa siap siaga, Senin (15/12).
Ketiga desa pandeglang yang ditetapkan menjadi pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat berada di Desa Purwaraja, Desa Muruy, dan Desa Menes.
Kepala BNPT, Komisaris Jendral Polisi Eddy Hartono mengatakan, program desa siap siaga dalam rangka meningkatkan daya tangkal dan daya tahan terhadap potensi ancaman masuknya paham radikal terorisme di masyarakat termasuk Pandeglang.
Di mana program desa siap siaga Pandeglang merupakan penjabaran dari Asta Cita Presiden Prabowo sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2025-2029.
“Hari ini kami bersama melaksanakan kesiapsiagaan nasional pemberdayaan masyarakat dengan kita bentuk desa siap siaga sebagai sinergi pertahanan keamanan dalam pencegahan terorisme,” kata Eddyc, di sela-sela kunjungannya di Kecamatan Menes.
BACA JUGA : 5 Jabatan Kepala OPD Pemkab Pandeglang Akan Dilelang
Dikatakannya, program desa siap siaga merupakan impelementasi dari kesiapsiagaan nasional melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Sebab, ekonomi menjadi salah satu faktor penyebab individu rentan terpapar paham radikal. “Untuk merespon itu semua, maka diperlukan inovasi strategis dalam rangka penguatan ekonomi warga,” ujarnya.
Dalam penguatan ekonomi warga, kata Eddy, BNPT bekerjasama dengan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), bersinergi dengan PT Indonesia Power PLTU Banten 2 Labuan, membangun workshop pengelolaan dan pemanfaatan limbah Fly Ash Bottom Ash (FABA) untuk dijadikan paving blok. Termasuk bantuan berupa peternakan domba untuk masyarakat Kecamatan Menes.
“Dengan adanya pemberdayaan, ekonomi masyarakat desa bisa meningkat. Apalagi kan setiap tahun desa membangun jalan. Nah, bahannya dari paving blok ini,” terangnya.
Mendes PDT, Yandri Susanto mengatakan, kesiapannya untuk mendukung program pemberdayaan penguatan ekonomi warga desa dari BNPT. Lantaran upaya pencegahan terorisme dan radikalisme dibutuhkan sinergi seluruh komponen bangsa, termasuk kolaborasi kementerian.
“Kolaborasi hari ini bagaimana kita bersama meningkatkan ekonomi masyarakat desa, diantaranya dengan memanfaatkan limbah padat menjadi paving block,” tuturnya.
Bupati Pandeglang, Raden Dewi Setiani mengatakan, kemandirian desa merupakan pondasi penting dalam menciptakan desa yang siaga terhadap berbagai potensi ancaman, termasuk masuknya paham radikalisme di lingkungan masyarakat.
“Kemandirian desa akan mendorong terwujudnya desa siaga yang memiliki daya tahan kuat, termasuk terhadap potensi masuknya paham radikal,” katanya. (***)
















