BANTENRAYA.COM – Atap rumah warga di Lingkungan Gempol Kulon, Kelurahan Pabean, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon ambrol.
Kondisi tersebut sudah berlangsung selama satu pekan yang menyebabkan rumah tersebut kebanjiran saat hujan turun.
Ketua DKM Masjid Al Istiqomah Lingkungan Gempol Kulon, Sudiro mengatakan, atap rumah yang ambrol tersebut merupakan milik Tunaroh dan Muhit.
Sampai saat ini, belum ada bantuan dari Pemerintah Kota atau Pemkot yang diterima oleh sepasang suami-istri tersebut.
“Kondisi ini kurang lebih sudah seminggu. Sementara saat ini belum ada bantuan dari pemerintah,” katanya saat ditemui di lokasi, Kamis, 16 November 2023.
Tak tinggal diam melihat salah satu tetangganya tengah kesusahan, Sudiro bersama warga lainnya meminta bantuan kepada salah satu tokoh masyarakat Kecamatan Purwakarta, Rahmatullah untuk mengatasi persoalan tersebut.
“Saya atas nama masyarakat mengucapkan Alhamdulillah dan terimakasih kepada Pak Haji Rahmatulloh yang mau membantu untuk memberikan sedikit keringanan untuk Ibu Tunaroh dan Bapak Muhit,” ujarnya.
Sudiro mengungkapkan, sejatinya perbaikan atap rumah tersebut bisa dilakukan menggunakan anggaran dari program Salira.
Baca Juga: Sempat Disetop Paksa, Proyek Bendung DI Cimoyan Kabupaten Pandeglang Kembali Beroperasi
Namun, jika mengandalkan dari program tersebut, pemilik rumah akan lebih kesulitan karena prosesnya masih cukup lama.
“Ada wacana bantuan dari Pokmas nanti i bulan empat tahun 2024. Kalau nunggu sampai bulan empat ya kebanjiran dulu, nanti roboh dulu. Sementara yang dibenerin depan dulu ini supaya ada kenyamanan untuk Bapak Muhit dan Ibu Tunaroh,” ucapnya.
Sementara itu, Tokoh Masyarakat Kecamatan Purwakarta Rahmatulloh menyampaikan atap rumah yang ambrol itu kondisinya cukup membahayakan.
Ia juga mengaku bahwa bantuan yang diberikannya itu merupakan hasil dari kantong pribadi dan para donatur yang rela mendermakan hartanya untuk kepentingan sosial.
“Kalau ini tidak cepat dibongkar tembok ini bisa ambruk kalau tidak ada sanggahan balok. Tembok ini juga harus dikupas lagi dan diplester ulang karena sudah banyak rayapnya,” ujar mantan Anggota DPRD Kota Cilegon tersebut.
“Ini hanya persoalan kemanusiaan, paling tidak supaya tidak kepanasan dan kehujanan dan membuat dia tenang dalam melakukan aktifitasnya,” ujar Rahmatulloh.
Menurutnya, persoalan rumah tidak layak huni ini masih sering ditemukan di Kota Cilegon, khususnya di wilayah Kecamatan Purwakarta dan Kecamatan Jombang.
“Seminggu ini saja saya sudah empat kali menemukan dan saya hanya membantu sesuai kemampuan saya, sebab saya tidak mungkin menyelesaikan secara menyeluruh,” katanya.
Baca Juga: Warga Cimanggu Hilang di Pulau Panaitan Saat Mencari Madu, Benarkah Karena Kesurupan Jin?
Oleh karena itu, Rahmatulloh berharap Pemkot Cilegon dapat menindaklanjuti secara cepat setiap ada rumah warga yang mengalami kerusakan.
Ia juga bersama RT dan pemuda setempat akan mengajukan proposal untuk perbaikan rumah rusak tersebut secara menyeluruh.
“Saya bersama Pak RT dan pemuda ini meminta untuk bikin proposal untuk diajukan ke Dinsos, Perkim, atau Baznas supaya mereka juga ada kepedulian, begitu juga kelurahan dan kecamatan untuk membantu secara administrasi dengan cepat,” pungkasnya.***















