BANTENRAYA.COM – Kasus positif cacar monyet atau monkey pox yang menjangkit warga Tangerang mendapat perhatian dari Dinas Kesehatan atau Dinkes Kabupaten Pandeglang.
Pengelola Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular pada Dinkes Pandeglang Della Ariyani membeberkan, kebanyakan yang terjangkit cacar monyet di Jakarta dan Tangerang adalah kelompok Laki-laki Seks Laki-laki atau LSL.
LSL sendiri merupakan laki-laki heteroseksual atau menyukai perempuan dan laki-laki.
“Jadi yang terjangkit itu sebenernya komunitas khusus, LSL. Untuk sekarang kasusnya itu terkunci di kelompok itu. Terus di orang dengan HIV juga,” kata dokter Della kepada Bantenraya.com pada Kamis, 2 November 2023.
Baca Juga: BI Banten Komitmen Jaga Inflasi Dibawah 3 Persen, Sentra Cabai dan Bawang Merah Disiapkan
Della menjelaskan, proses penyebaran cacar monyet adalah melalui sentuhan fisik.
“Temen-temen media mungkin bisa melihat bahwa proses penyebarannya itu kan melalui kontak fisik ya, biasanya lewat luka. Tapi yang paling sering itu lewat sentuhan anogenital (anus dan kelamin),” ucapnya.
Dokter Della menambahkan, gejala cacar monyet sendiri cukup sulit diidentifikasi.
Bahkan, hampir mirip dengan cacar biasa disertai dengan demam.
Baca Juga: Bacaan Doa untuk Palestina Versi Arab, Latin, dan Terjemahan Indonesia, Begini Mengamalkannya!
“Gejalanya seperti cacar biasa ya. Ya biasanya itu kayak demam, nyeri badan, sakit kepala. Kemudian muncul lesi pada kulit yang menyerupai cacar, tapi lebih hitam dan bisa sampai bernanah,” ujarnya.
“Cuma karena memang penyebarannya di LGBT atau LSL ya kita lihat apa lesinya itu muncul di mulut, telapak tangan atau di area anogenital (anus dan kelamin),” tambahnya.
Saat ini belum ada obat atau vaksin dari virus monkey pox sendiri.
Menurut Della, orang-orang yang terkena cacar monyet hanya diisolasi.
Baca Juga: Negara Israel Terancam Bangkrut Karena Sering Menyerang Hamas, Begini Penjelasannya!
“Saat ini mereka hanya diisolasi dan simptomatik saja. Untuk meningkatkan daya tahan tubuh aja. Tapi kalo yang juga kena HIV ya otomatis obatnya menyesuaikan,” pungkasnya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinkes Pandeglang Dian Handayani menyebut, saat ini pihaknya gencar melakukan pengawasan.
Menurut Dian, Pandeglang sendiri tidak ada laporan terkait cacar monyet, namun masyarakat tetap harus waspada.
“Biasanya kita melakukan pengawasan melalui surveilans di tingkat puskesmas ya. Jadi tiap Minggu mereka melaporkan perkembangannya,” sebut Dian.
Baca Juga: Acara Temu Kaum Milenial di Lhokseumawe, Anies Baswedan Ajak Doa Bersama untuk Palestina
“Walaupun belum ada di Pandeglang, kami tentu khawatir, khususnya kan mobilitas masyarakat yang keluar masuk daerah yang terdapat kasus cacar monyet tersebut,” tambahnya.***
 
			















