BANTENRAYA.COM – Sesuai dengan kalender Hijriyah 1445, umat Islam sebentar lagi akan menyambut bulan Rajab yang di mana dianjurkan untuk melakukan amal baik salah satunya puasa. Lalu, kapan waktu terbaik untuk melaksanakan puasa Rajab?
Puasa Rajab adalah amalan sunnah yang idealnya dilaksanakan muslim di salah satu bulan suci seperti Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram yang mendapat kedudukan istimewa dalam Islam.
Sama halnya dengan bulan suci lainnya, bulan Rajab adalah waktu yang tepat untuk memperbanyak ibadah tambahan termasuk berpuasa karena memiliki keutamaan khusus.
Baca Juga: Pelajar Wanita Viral karena Mencuri Skincare di Minimarket Pajajaran, Definisi Glow Up Jalur Neraka
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْراً فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ مِنْهَآ أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ
Artinya: Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (Sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. (Surat At-Taubah: 36)
Dalam kalender Hijriyah yang ditetapkan Kemenag RI, awal bulan Rajab 1445 H jatuh pada Sabtu, 13 Januari 2024 dan berakhir pada Sabtu, 10 Februari 2024.
Pelaksanaan puasa Rajab boleh dilakukan kapan saja selama masih berada dalam bulan tersebut. Secara umum, dalam Al-Qur’an dan hadits tidak ditetapkan secara rinci perihal berapa hari yang dianjurkan.
Dilansir dari laman NU Online, para sahabat Rasulullah SAW tidak menyarankan untuk berpuasa selama sebulan penuh karena hukumnya makruh agar tidak menyerupai bulan Ramadhan.
Adapun waktu terbaik untuk melaksanakan puasa Rajab dapat bervariasi menurut keyakinan masing-masing sesuai kemampuan individu.
Namun Imam Al Ghazali menerangkan ada hari utama yang dianjurkan berpuasa setiap bulannya yakni saat ayyamul bidh (tanggal 13, 14, dan 15) dan setiap pergantian pekan (Senin, Kamis, Jumat).
Tata cara puasa Rajab sama seperti puasa pada umumnya yakni niat, sahur (diajurkan), dan menahan diri dari hal-hal yang membatalkan dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
Karena hukumnya adalah sunnah yang di mana jika lupa membaca niat pada malam hari maka boleh diucapkan pada siang hari asal belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.
Niat Puasa Rajab
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَجَبَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma Rajaba sunnatan lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Aku berniat puasa Rajab, sunnah karena Allah ta‘âlâ.”
Baca Juga: Diundang ke Kantor Dinas Pol PP Kota Cilegon, Pengelola Tempat Hiburan Malam Diminta Komitmen
Niat Puasa Rajab Siang Hari (Apabila Lupa)
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا الْيَوْمِ عَنْ أَدَاءِ شَهْرِ رَجَبَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i syahri rajaba lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Rajab hari ini, sunnah karena Allah ta’âlâ.”***