BANTENRAYA.COM – Nasib guru honorer pahlawan tanpa tanda jasa masih cenderung kurang menggembirakan.
Selain kesejahteraan yang masih minim, juga belum adanya jaminan hidup yang sewajarnya.
Hal ini menunjukkan profesi guru, terutama guru honorer, belum sejahtera, bahkan upah honornya pun masih jauh di bawah upah minimum regional atau UMR.
Padahal, tugas guru honorer pun sama dengan guru PNS, mencetak generasi bangsa dengan cara mengajar dan mendidik siswa.
Meskipun telah ada kebijakan sertifikasi sebagai pendidik profesional dari pemerintah, nasib guru, khususnya guru honorer, masih jauh dari harapan.
Salah seorang guru honorer SMPN 15 Kota Serang, Ima Herysma mengatakan, upah honor yang diterima dari tempatnya mengajar masih di bawah Rp1 juta.
Baca Juga: 15 Link Twibbon HUT PGRI ke 77 Tahun 2022, Desain Keren dan Kekinian, Cocok Dibagikan di Medsos
“Honornya Rp960 ribu per bulan. Tergantung jumlah jam. Kalau jumlah jamnya sedikit ya dapatnya sedikit. Kalau jumlahnya jamnya banyak ya paling Rp1 juta lebih sedikit,” kata Ima Herysma, kepada Bantenraya.com, Kamis 24 November 2022.
Ima Herysma mengakui bahwa upah honor yang diterimanya masih di bawah UMR.
“Iya di bawah UMR. Kalau dilihat dari segi pendapatan antara guru honorer dengan guru PNS mungkin iya,” ucap dia.
Ima Herysma menuturkan, pembayaran upah honornya dibayar dari dana bantuan operasional sekolah atau BOS.
“Dari BOS. Alhamdulillah lancar,” akunya.
Selain upah honornya masih di bawah UMR, Ima Herysma juga mengaku tidak dikaper oleh jaminan kesehatan.
“BPJS gak. BPJS ada tapi dibayar mandiri,” tutur Ima Herysma.
Ima Herysma mengaku tidak ada tambahan penghasilan lain, selain dari profesinya sebagai guru honorer di SMPN 15 Kota Serang.
Baca Juga: TINGGAL KLIK! Link Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi PPPK Tenaga Kesehatan BKN TA 2022
“Nggk ada. Paling tambahannya dari Honda (honor daerah) Rp250 ribu dibayarnya per tiga bulan sekali. Sama dari sertifikasi guru sebulan Rp1,5 juta. Sama cairnya per tiga bulan sekali,” ungkapnya.
Walaupun penghasilan guru honorer masih belum menggembirakan, Ima Herysma mengaku tetap mencoba bersyukur dengan apa yang diperolehnya.
“Saya selalu berdoa walaupun gaji saya kecil tapi berkah,” ucap dia.
Ima Herysma berharap pemerintah harus lebih memperhatikan lagi terhadap para guru honorer. Pasalnya, tugas pokok dan fungsi guru honorer sama seperti guru PNS mengajar dan mendidik siswa.
“Selama masih ada negara guru selalu dibutuhkan. Karena bagaimanapun seorang pemimpin perlu bimbingan guru. Harapannya mungkin lebih diperhatikan guru honorer,” pintanya.
Di hari guru nasional yang diperingati setiap tanggal 25 November, Ima Herysma berharap pemerintah peduli lagi terhadap dunia pendidikan baik dari segi sarana, prasana dan sumber daya manusianya.
Baca Juga: Dari Spongebob Hingga Upin Ipin, Inilah Teori Mengerikan Dibalik Kartun Populer
“Kalau honor bagaimana kebijakan. Mungkin ada semacam beasiswa pendidikan tertentu. Kan nggak mungkin melanjutkan S2. Biayanya lebih susah. Mungkin bisa dibantu. Kemudian dari segi biaya kehidupannya agak diperhatikan agar berkecukupan,” tutur Ima Herysma.
Guru honorer SMPN 15 Kota Serang, Ima Herysma mengatakan, merintis karir sebagai guru honor sudah belasan tahun.
“Saya sudah 14 tahun,” ujar Ima Herysma, kepada Banten Raya, Kamis (25/11/22).
Pengabdian Ima Herysma sebagai guru honorer dimulai sejak tahun 2008 lalu.
“Sebelumnya di SMP Negeri 4 Kramatwatu. Di sana dari tahun 2008. Kalau di SMPN 5 Kota Serang baru lima tahun,” tutur guru Bahasa Indonesia ini.
Ima Herysma mengaku pernah mengadu nasib beberapa kali mencoba mendaftar sebagai pegawai negeri sipil atau PNS. Hanya saja, ibu berusia 36 tahun ini belum dinaungi Dewi Fortuna, sehingga masih mengabdi sebagai tenaga guru honorer.
“Pernah mencoba PNS. Mungkin sekitar lima sampai enam kali. Pertama kali daftar pas sambil kuliah. Semenjak ada ini ikutan. Selalu mencoba dan mencoba. Mungkin belum rezekinya. Kita selalu berusaha tapi yang menentukan yang di atas. Bagaimanapun kehidupan adalah pembelajaran,” ungkapnya.
Baca Juga: Deretan Pernikahan Paling Mewah di Dunia, Nomor 5 Sampai Tercatat Rekor
Kans Ima Herysma untuk mengabdi sebagai PNS sudah sirna, lantaran terbentur usia yang sudah genap berumur 36 tahun. Meski demikian, kesempatan kedua bagi Ima Herysma untuk menjadi calon pegawai negeri sipil atau CPNS masih sangat terbuka lebar. Terlebih Ima Herysma termasuk dalam kategori prioritas satu atau P1 yang akan diangkat sebagai PPPK tahun 2022.
“Pernah nyoba daftar PPPK. Alhamdulillah sekarang saya dalam posisi prioritas satu. Minta doanya semoga tahun ini saya lulus dan diangkat PPPK,” harapnya. ***