BANTENRAYA.COM — Vaksin Covid-19 di sejumlah puskesmas di Kota Serang mulai kosong sejak beberapa bulan terakhir.
Salah satunya adalah Puskesmas Unyur yang berada di Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, Kota Serang.
Kepala Puskesmas Unyur Susanti membenarkan bahwa keberadaan vaksin Covid-19 di puskesmas yang dipimpinnya itu saat ini sedang kosong.
Baca Juga: PKB Dorong Rano Al Fath Maju sebagai Calon Gubernur Banten
Padahal, setiap hari ada 30-50 orang yang datang ke puskesmas untuk melakukan vaksinasi Covid-19.
“Untuk ketersediaan vaksin saat ini di Puskesmas unyur sedang kosong,” kata Susanti, Senin, 17 Oktober 2022.
Tidak hanya vaksin untuk kebutuhan booster atau vaksin ketiga, vaksin untuk tahap 1 dan 2 juga habis.
Baca Juga: Hoax! Indosiar Bantah Konser Cinta Leslar Bersemi Kembali, Netizen Bilang Lega
Vaksin yang habis itu vaksin dari berbagai merek yang selama ini digunakan untuk vaksinasi tahap 1, 2, dan 3.
“Karena vaksin sedang kosong maka vaksinasi juga tidak dapat kami berikan untuk warga,” ujarnya.
Dia mengatakan, semua jenis vaksin saat ini sedang dalam kondisi kosong mulai dari vaksin astrazeneca, pfizer, sampai dengan sinovac.
Baca Juga: Kriteria Khusus Calon Gubernur Versi DPW PAN Banten
Padahal antusiasme warga sangat tinggi untuk melakukan vaksin di Puskesmas tersebut.
Bagi warga yang ingin melaksanakan vaksin, Puskesmas Unyur akan mengumumkan keberadaan vaksin di papan pengumuman yang ada di puskesmas.
Atau bisa juga diumumkan di akun media sosial Instagram milik Puskesmas Unyur di akun @puskesmas_unyur.
“Biasanya kita up date kalau ada perkembangan di Instagram,” kata Susanti.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Serang Dr. Hasanuddin membenarkan bila saat ini kondisi stok vasin Covid-19 kosong. Bahkan, stok vaksin di puskesmas-puskesmas pun kosong seluruhnya.
“Memang betul stok vaksin Covid-19 di puskemas-puskesmas kosong,” ujarnya.
Untuk Kota Serang, kata Hasanuddin, saat ini puskesmas yang masih ada vaksin Covid-19 hanya Puskesmas Banjar Agung.
Keberadaan vaksin itulah adalah sisa dari kegiatan pelayanan vaksinasi Covid-19 yang sebelumnya digelar oleh puskesmas tersebut dengan BIN.
Dia menjelaskan, karena 1 vial vaksin dapat digunakan oleh 9 sampai 10 orang, maka agar vaksin tidak dibuang karena kekurangan orang, maka pelayanan vaksinasi Covid-19 dibuat seminggu 2 kali.
Ini dilakukan agar yang ingin vaksin berkumpul sehingga 1 vial akan maksimal digunakan oleh banyak orang.
“Makanya pelayanan vaksin Covid-19 dibikin seminggu 2 kali supaya orang-orang kumpul dulu,” ujar Hasanuddin. *