BANTENRAYA.COM – Setiap kali hujan deras warga Kelurahan Sukmajaya pasti terkena imbas banjir.
Hal itu disebabkan karena sejumlah aliran air sudah berdiri bangunan, gorong-gorong jalur protokol yang sempit sampai pada pendangkalan tandon di Lingkungan Sawah, Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Jombang.
Untuk itu, dalam acara Musyawarah Rencana Pembangunan Kelurahan (Musrenbangkel) Sukmajaya, sejumlah warga mengusulkan adanya drainase atau sodetan baru aliran air, pembongkaran bendungan sampai normalisasi tandon dan aliran sungai.
Baca Juga: Profil Maura Magnalia Madyaratri Putri Nurul Arifin yang Meninggal Dunia di Usia 28 Tahun
Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Lurahan (Seklur) Sukmajaya Andi Shofandi menjelaskan, jika tidak ada sodetan baru dari arah Lingkungan Rokal, Kelurahan Jombang menuju Lingkungan Sawah sampai dengan Pasar kranggot, Kelurahan Sukmajaya maka banjir tidak akan selesai.
“Pilihannya tegas bongkar atau buat aliran baru. Kalau bongkar akan timbul konflik sosial dan ongkos bongkar yang mahal. Jadi buat sodetan lebih baik,” katanya usai acara Musrenbangkel, Selasa 25 Januari 2022.
Andi menyampaikan, selain sodetan, gorong-gorong aliran air menuju Pasar Kranggot tepat di Jalur protokol juga harus diperluas.
Baca Juga: 40 Link Twibbon Tahun Baru Imlek 2022, Cocok Dibagikan di Media Sosial Secara Gratis
“Kalau sudah ada aliran baru persoalan berikutnya adalah soal jembatan atau gorong-gorong di jalur protokol. Itu pusat harus melebarkan, jika tidak maka Lingkungan Kampung Sawah akan tetap banjir,” ujarnya.
Masalah lainnya, papar Andi adalah soal sejumlah bendungan kali yang harus dibongkar, sehingga aliran air yang membawa sampah tidak tersendat.
“Ada sejumlah bendungan juga yang harus di bongkar. Itu menghambat karena banyak sampah. Bendungan di Jombang, Pasar Kranggot harus dibongkar, agar sampah tidak tersendat,” lanjutnya.
Baca Juga: Diduga Pakai Baju Vanessa Angel, Penampilan Mayang Tuai Kritik Warganet
Hal senada disampaikan Lurah Sukmajaya Ade Riski Kurniawan, setiap kali Musrenbangkel semua persaoalan sudah dinfentarisir. Namun, tentunya tinggal dinas teknis melihatnya juga sebagai sebuah kebutuhan, sehingga persoalan banjir musiman dan setiap kali hujan deras bisa terselesaikan.
“Usulan selalu dibahas. Jadi kami berharap ini bisa sinkron dan jadi prioritas program juga untuk dinas teknis. Ini supaya persoalan banjir tidak menghantui warga kami,” ujarnya.
Ade menambahkan, saat banjir terakhir dua pekan lalu Walikota Cilegon Helldy Agustian juga sudah langsung melihat kondisinya, dimana tandon yang ada sudah mulai dangkal. Sementara normalisasi tidak bisa dilakukan dengan alat berat kerena tidak ada akses.
Baca Juga: Diterpa Angin Kencang dan Hujan Deras, Pohon Besar di Jalan Rangkasbitung Pandeglang Tumbang
“Butuh normalisasi tandon. Sudah langsung melihat kondisinya dilapangan bersama juga Pak Walikota, tinggal bagaimana realisasinya kedepan,” pungkasnya. ***