BANTENRAYA.COM – Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) mengusulkan agar kapasitas pembelajaran tatap muka (PTM) untuk tingkat SMA/SMK dan SKh di Banten ditingkatkan.
Dari yang saat ini kapasitas PTM 50 persen menjadi 100 persen. Hal itu tak lepas dari telah meredanya kasus Covid-19 dan evaluasi PTM sebelumnya.
Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) mengatakan, Pemprov Banten telah melakukan evaluasi terhadap PTM yang saat ini berjalan dengan kapasitas 50 persen.
Baca Juga: Sebelum Belanja Online, Kenali Untung dan Rugi Menggunakan Layanan Paylater
Hasilnya, Pemprov Banten mengusulkan agar kapasitas ditambah menjadi 100 persen.
“Kita kemarin sudah bahas dengan Dinas Pendidikan (dan Kebudayaan Provinsi Banten). Saya sarankan sudah 100 persen,” ujarnya, kemarin.
Ia menuturkan, usulan tersebut dilayangkan karena PTM yang digelar dengan kapasitas 50 persen yang dimulai sejak awal September lalu berjalan sangat lancar.
Baca Juga: PKS Tolak Keras Permendikbud 30 Tahun 2021, Diduga Legalisasi Seks Bebas
WH menegaskan, selama pelaksanaan PTM kapasitas 50 persen Pemprov Banten tak menemukan kendala berarti dalam pelaksanaannya.
“Karena dari 50 persen kemarin berjalan normal, lancar tidak ada masalah apa-apa,” katanya.
Untuk memastikan infrastruktur sekolah tersedia dengan baik, kata dia, dirinya juga menyempatkan melakukan kunjungan ke wilayah Banten Selatan, tepatnya ke Kecamatan Cilograng, Kabupaten Lebak.
Baca Juga: Tuntut Kenaikan Upah Minimum, Buruh Tak Bakal Berhenti Berdemo
Di sana ia berkunjung ke SMAN 1 Cilograng, Rabu 10 November 2021.
“Melihat apakah infrastruktur yang dibangun Pemprov cukup baik berjalan,” tutur mantan anggota DPR RI ini.
“Bagaimana sekolah, bangunan sekolahnya permanen atau memang perlu ada rehabilitasi. (Jumlah rombongan belajar dan murid) daerah sini masih cukup,” ungkapnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten Tabrani mengatakan, sesungguhnya pemprov sudah ingin meningkatkan kapasitas PTM.
Meski demikian, pihaknya masih menunggu aturan lebih lanjut dari pemerintah pusat.
“Kuotanya masih tetap 50 persen sampai ada kebijakan baru. Setelah kita lakukan evaluasi dari tahapan PTM yang sedang berjalan, semua berjalan lancar,” tuturnya. ***


















