BANTENRAYA.COM – Belasan pemancing dan kru kapal KM Jayasena Alami terjebak cuaca buruk di perairan Tanjung Layar, Ujung Kulon, Kabupaten Pandeglang, Minggu 16 November 2025.
Berdasarkan informasi yang diperoleh pemancing asal Tangerang Raya, Bekasi dan Jakarta yang terjebak cuaca buruk itu berjumlah 13 orang. Sedangkan 5 kru kapal yang membawa pemancing itu berasal dari Pandeglang.
Sebelum terjebak di perairan Tanjung Layar, kapal yang membawa total 18 orang pemancing terdiri berangkat menuju wilayah Tanjung Layar pada Kamis 13 November 2025.
Namun, pada Jumat 14 November 2025, kapal pemancing mengalami mati mesin dan hingga Sabtu 15 November 2025 malam masih terombang-ambing tanpa kemampuan bergerak di titik koordinat 6°46’28.10″S – 105°12’1.90″E.
Beruntung, hingga laporan diterima tim Basarnas Banten, seluruh pemancing dan kru dilaporkan dalam kondisi selamat, namun membutuhkan evakuasi.
BACA JUGA : Surganya Para Pemancing, Perputaran Uang Wisata Mancing di Pulau Tunda Rp120 Juta Perpekan
Akan tetapi proses evakuasi masih terkendala cuaca buruk dengan tinggi gelombang laut mencapai 1 hingga 3 meter.
Kantor Pencarian dan Pertolongan Banten langsung melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Probo, Panimbang, serta kapten KM Jayasena.
Diperoleh informasi bahwa kapal nelayan KM Hapid sempat berupaya melakukan penarikan dan terakhir terpantau berada di sekitar Karang Copong, Pulau Peucang, untuk berteduh akibat kondisi cuaca.
Kasubsi Siaga Dan Operasi Basarnas Banten Rizky Dwianto mengatakan jika pihaknya tengah berupaya melakukan penyelamatan, terhadap ke 18 orang tersebut.
“Sejumlah unsur turut terlibat dalam operasi tersebut, di antaranya USS Pandeglang, KN SAR Tetuka, Balai Taman Nasional Ujung Kulon, Polairud Pandeglang, Lanal Banten Pos Sumur, serta nelayan setempat,” katanya.
BACA JUGA : Rahasia Pemancingan Ikan Milik Teten, Eksis Lebih dari 30 Tahun di Kota Serang
Rizky menambahkan peralatan yang dikerahkan meliputi alutsista KN SAR Tetuka, palsar air, palsar medis, dan berbagai peralatan pendukung lainnya.
“Operasi SAR masih berlangsung untuk memastikan seluruh korban dapat dievakuasi dalam keadaan selamat,” tegasnya. (***)














