BANTENRAYA.COM – Walikota Cilegon Robinsar memastikan akan memberikan perhatian berupa bantuan sembako untuk 400 nelayan Kota Cilegon. Adanya bantuan tersebut bentuk perhatian pemerintah karena nelayan sudah beberapa waktu tidak bisa melaut karena angin barat atau baratan.
Robinsar menjelaskan, pihaknya memberikan sebatas perhatian saja sembako untuk nelayan Cilegon. Karena memang kondisinya sekarang tidak bisa melaut.
“Kami memahami musim sekarang sulit mencari rezeki. Ada bentuk perhatian dalam bentuk sembako, ada asli Cilegon kurang lebih 400 orang,” katanya, Kamis (13/11).
Kedepan, imbuh Robinsar, untuk bisa meningkatkan ekonomi nelayan, pihaknya juga sudah merencanakan melanjutkan pembangunan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Cilegon. Dimana, akan fokus untuk lahan dan regulasi secara bertahap.
BACA JUGA : Eka Hospital Segera Buka 2026, Disnaker Cilegon Berikan Bimbingan Calon Pekerja
“Di periode saya dimantapkan. Hari ini fokus soal lahan, melihat regulasi karena kalau tidak salah itu kewenangan provinsi. Nanti kan akan dilihat lagi. Paling butuh sekitar 500 meter lah lahannya di Cilegon,” ucapnya.
Sementara itu, salah satu nelayan Ibrahim dari Rukun Tanjung Peni Cilegon membenarkan kondisi adanya angin barat atau baratan yang membuat nelayan tidak bisa melaut. Untuk memenuhi kebutuhan nelayan bekerja serabutan.
“Sekarang memanfaatkan yang ada saja dengan kondisi bekerja seadanya, yang punya motong ngojek pangkalan atau online, yang bisa bangunan melakukan itu. jadi seadanya saja untuk bisa bertahan. Apalagi kota Cilegon nelayan mandiri dan tidak harus mengeluh,” ucapnya.
Ibrahim menyatakan, berharap ke depan ada semacam upaya agar pemerintah menyiapkan alternatif pendapatan jika masuk kondisi angin barat, sehingga pertahanan ekonomi bisa bertahan sampai berubahnya cuaca.
BACA JUGA : Kepercayaan Industri Semakin Meningkat, Rekrutmen Tenaga Kerja Perusahaan Libatkan Disnaker Kota Cilegon
“Harus ada secara panjang disiapkan solusinya. Jadi para nelayan bisa tetap bertahan dan bisa punya pendapatan alternatif jika masuk angin barat. Namun, kembali kami juga tidak ingin berpangku tangan dengan pemerintah dan industri. Jika ada kami terima, jika tidak ada berusaha mencari sumber pendapatan lain,” ujarnya. (***)

















