BANTENRAYA.COM – Walikota Cilegon Robinsar memastikan Pemerintah Kota atau Pemkot Cilegon menunda untuk memberikan penyertaan modal untuk Bank Jabar Banten atau Bank BJB.
Hal itu karena adanya surat dari Bank BJB yang meminta untuk penundaan penyertaan modal karena faktor pasar yang belum stabil.
Robinsar menjelaskan, pada awal tahun 2025 lalu, Pemkot Cilegon menerima surat dari Bank BJB untuk menunda dahulu penyertaan modal.
Alasannya, karena saat ini kondisi pasar yang belum stabil, sehingga ditakutkan malah rugi.
“Penyertaan modal saat RUPS di Jawa Barat, saya tanya saja karena daerah itu ada dua yang besar Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Bandung, kalau tidak salah itu 7 persen, kenapa historisnya, atau karena mungkin dulu besar di sana (Jawa Barat). Jadi kemarin di Perda (Peraturan Daerah) sudah ada, cuma memang kemarin BJB menahan supaya tidak dulu menambah modal, karena pasar belum stabil dan malah tidak produktif uang yang disertakan. Jadi tidak menyetorkan modal terlebih dahulu karena ada pasar yang tidak stabil,” jelasnya, Senin, 27 Oktober 2025.
BACA JUGA: Bank BJB Tingkatkan Kuota KPR Dukung Program 3 Juta Rumah
Robinsar menyampaikan, untuk penyertaan modal atau memindahkan Rekening Kas Umum Daerah atau RKUD dari Bank BJB ke Bank Banten sendiri sampai saat ini masih ada ajakan, namun Pemkot Cilegon sedang fokus untuk menghidupkan dan membuat untung Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Cilegon Mandiri atau BPRSCM.
Artinya, target sama namun objeknya yang berbeda.
“Digodain sih tidak (Bank Banten), tapi diajak, kan baru dua daerah itu juga Kabupaten Lebak dan Kota Serang kalau tidak salah, sementara seperti lainnya belum. Hanya memang ajak dari Pak Gubernur, saya setuju sih karena bank daerah, cuma kita punya bank juga dan itu mau kita hidupkan juga. Kurang lebih sama targetnya sama hanya objeknya beda. Kalau kita lebih ke BPRSCM yang akan kita hidupkan, karena supaya ada profit untuk pemkot dan masyarakat,” ujarnya.
Robinsar menyampaikan, sebenarnya BPRSCM sendiri sangat potensial, bahkan jika benar-benar bisa dioptimalkan keuntungan atau dividen akan lebih besar dari BUMD lainnya.
“Yah sekarang masih rugi dan aset kita yang harus diperjuangkan, target kita BPRSCM kalau untuk lebih dari PCM. Ada banyak pinjaman dari ASN eselon II, II dan III itu berapa ratus miliar yang bisa diambil keuntungannya,” ucapnya.***
















