BANTENRAYA.COM – Zikir Mulud atau Maulid menjadi salah satu tradisi yang hadir setiap awal pertengahan akhir Muharram, masuk ke Safar sampai di Rabiul Awal di tahun Hijriyah.
Masyarakat dari pemuda dan tokoh ulama setiap dua kali dalam satu pekan di malam hari pasti menggelar Latihan Zikir Mulud.
Zikir Mulud sendiri menjadi tradisi yang sudah ada puluhan tahun lalu dan sampai sekarang masih terus dilestarikan di masjid-masjid perkampungan.
Terutama kampung-kampung tua di Kota Cilegon Zikir Mulud mulai berkumandang selepas salat Isya.
Biasanya tradisi Zikir Mulud tersebut menjadi salah satu Latihan untuk peringatan lahirnya Nabi Muhammad SAW.
Zikir Mulud sendiri merupakan salawat serta pembacaan riwayat Nabi Muhammad mulai dari kelahiran hingga wafatnya Rasulullah.
Baca Juga: DPRD Kabupaten Serang Tunjuk Jubir, Pengamat Sebut Tidak Penting
Pembacaan salawat dan riawat tersebut biasanya dibacakan dalam kitab Barzanji.
Kitab tersebut juga dikenal dengan nama Iqdul Jauhar fî Maulidin Nabiyyil Azhar yang disusun Sayyid Zainal ‘Abidin Ja’far bin Hasan bin ‘Abdul Karim al-Hussaini asy-Syahzuri al-Barzanji.
Salah satu warga Lingkungan Jombang Cemara, Kelurahan Jombang Wetan, Kecamatan Jombang Ihfal menjelaskan, sejak pertengahan Muharram kemarin sudah mulai dilakukan zikir Mulud di Masjid kampungnya.
Baca Juga: Warga Banten dengan Penghasilan Segini Masuk Kategori Miskin, Cek Kamu Termasuk Apa Nggak?
“Alhamdulillah pemuda dan juga para kasepuhan sudah mulai melakukan Zikir Mulud,” katanya, Jumat 25 Juli 2025.
Ihfal menyatakan, Zikir Mulud sendiri diadakan pada Malam Senin dan Rabu setiap pekannya.
“Dua kali dalam satu pekan. Jadi ini sudah mulai,” jelasnya.
Baca Juga: Rano Karno Ungkap Rencana Revitalisasi Ragunan
Ihfal menegaskan, adanya Zikir Mulud tersebut menjadi salah satu tradisi yang sudah ada sejak puluhan tahun lalu di Lingkungan Jombang Cemara.
“Ini menjadi tradisi yang masih terus diwariskan. Tentu sangat positif bagi anak-anak dan pemuda karena bisa menghindarkan dari hal negatif,” ucapnya.
Ihfal menyampaikan, Zikir Mulud sendiri juga nantinya bukan hanya untuk sendiri saat Maulid Nabi. Tapi biasanya ada undangan dari kampung lain.
Baca Juga: 772,78 Ribu Warga Banten Masuk Kategori Miskin, Jumlahnya Bertambah di Perkotaan
“Biasanya mengundang antar kampung. Jadi memang tradisinya begitu. Termasuk di beberapa daerah malah ditandingkan dua pezikir,” jelasnya.
Ihfal mengungkapkan, semoga tradisi Zikir Mulud masih terus bisa dilestarikan. Meski tentu sekarang tantangannya lebih besar.
“Kalau misalnya di masjid kota atau di komplek itu kan sudah tidak ada. Biasanya masjid di kampung yang masih jadi kampung tua dan banyak kasepuhan masih hidup,” jelasnya.
Baca Juga: Segera Apply! Open Rekrutmen PT Bukit Muria Jaya Penempatan Karawang, Terbuka untuk D3
Sebenarnya, papar Ihfal, Barzanji sendiri menjadi salah satu amalan Zikir yang terus dilakukan setiap pekan di Malam Jumat. Namun, itu biasanya hanya beberapa saja yang ikut.
“Membaca kitab Barzanji ini menjadi salah satu tradisi kalau untuk acara aqiqah anak, setiap malam Jumat dan dikenalnya Marhabanan,” pungkasnya. ***

















