BANTEN RAYA.COM – Walikota Cilegon Robinsar terus mengejar percepatan pembangunan Pelabuhan Warnasari sebagai amanat dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daera (RPJMD) 2025 – 2029. Berbagai model kerjasama terus dilakukan penjajakan semisal Initial Public Offering (IPO), Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dan investor swasta.
Robinsar menjelaskan, Pemkot Cilegon terus membuka ruang yang lebar untuk seluruh potensi investasi pembangunan Pelabuhan Warnasari. Terpenting, dengan berbagai opsi kerjasama yang tidak membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Termasuk, dirinya akan bertolak ke Jakarta untuk membicarakan opsi KPBU dengan salah satu Badan Usama Milik Negara (BUMN) PT PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI)
“Hari ini pun saya mau ke Jakarta, mau ke SMI membicarakan perihal itu. Jadi kita mau ke SMI, bicara perihal JLU (Jalan Lingkar Utara) dan PCM (Pelabuhan Warnasari-red),” katanya, Selasa (8/7).
Baca Juga: Ini Rekomendasi 14 Event Budaya Yang Dapat Dikunjungi Saat Momen Liburan
Robinsar menyatakan, untuk sistem IPO sendiri untuk PT PCM masih mengalami ganjalan. Dimana, untuk bisa go public di pasar saham masih ada catatan dari Bursa Efek Indonesia (BEI) kepada PT PCM.
“Ada catatan dari bursa efek. Betul, jadi perihal kasus hukum. Itu yang menjadi ganjalan. Kita komunikasi juga nanti,” jelasnya.
Bukan saja dari BUMN saja. Namun, tegas Robinsar, ada juga opsi kerjasama dengan dengan pihak swasta.
“Ruang yang sangat luas juga kita buka. Bukan saja SMI, tapi juga swasta untuk menanamkan modalnya ke PCM,” tegasnya.
Robinsar menyampaikan, berbagai pembangunan yang ada di Kota Cilegon semua potensi pembiayaan akan terus diupayakan dengan berbagai opsi kerjasama pembiayaan dan investasi. Hal itu tentu saja agar APBD tidak terbebani dengan berbagai pembangunan baik itu JLU atau pelabuhan.
Baca Juga: Hama Wereng Serang Hektaran Sawah di Bojongmanik hingga Gagal Panen
“Sembari menunggu proses Dana Alokasi Khusus (DAK) yang sedang berjalan.
Intinya semua potensi kita buka lah, kita buka ruang semua potensi kerjasama. Semuanya sedang kita gali agar tidak membebani APBD,” paparnya.
Di sisi lain, Robinsar memastikan, BUMD yang ada akan menjadi fokus yang terus diperbaiki menuju perusahaan yang profesional dan memberikan keuntungan bagi daerah. Bahkan, ia memastikan BUMD yang ada akan bersih dari berbagai kepentingan politik.
“Tapi poinnya kita punya prinsip, PCM baik semua BUMD Cilegon, kita buat lebih baik lah tanpa kepentingan apa pun,” ungkapnya.
Direktur Utama PT PCM Muhammad Willy menyatakan, agar PCM go public, prosesnya agak panjang dan memakan waktu yang tidak singkat. Di mana, masih ada berbagai tahapan yang panjang dan bisa memakan waktu sampai satu tahun.
“Jadi harus ada persiapan internal harus dibantu underwriter, di evaluasi oleh OJK dan BEI, demand pulling untuk penentuan harga, baru IPO. Dalam proses ini tersebut normatif seperti yang dilakukan perusahaan lain. Namun tentunya kesiapan kita sendiri seperti apa,” pungkasnya. (***)

















