BANTENRAYA COM – Sekolah-sekolah swasta diminta tidak usah khawatir tidak kebagian mendapatkan siswa pada sistem penerimaan murid baru (SPMB) 2025.
Sekolah-sekolah swasta hanya perlu meningkatkan kualitas, dengan begitu siswa-siswi akan berdatangan.
Pernyataan ini disampaikan Ketua DPRD Kota Serang Muji Rohman menyikapi polemik kekurangan rombongan belajar (rombel) pada jenjang SMP dan SMA.
Muji Rohman mengatakan, sekolah-sekolah swasta tak perlu cemas tidak mendapatkan murid baru pada pelaksanaan SPMB 2025, karena jika sekolah swasta meningkatkan kualitas, peserta didik baru akan berdatangan untuk mendaftar.
“Jadi jangan ketakutan sekolah swasta tidak dapat murid, tapi kalau kualitas ditingkatkan pasti akan dapat murid,” ujar Muji, kepada Bantenraya.com, Jumat 4 Juli 2025.
Menurut dia, pada pelaksanaan SPMB 2025 ada juga sekolah swasta yang overload siswa baru.
Baca Juga: Warga Kalibaru Depok Tolak Pembangunan Gereja, Diduga Tidak Ada Koordinasi dan Sosialisasi
“Bahkan saya tidak sebutkan namanya ada sekolah swasta yang kelebihan muridnya,” ucap dia.
Muji menegaskan, pemerintah daerah harus turun tangan dalam usulan penambahan rombel, karena daerah lain pun melakukan usulan penambahan rombel.
“Ini harus ada intervensi yang dilakukan pemerintah daerah untuk penambahan rombel. Jawa Barat malahan satu rombel 50 siswa,” tegas dia.
Baca Juga: Terdakwa PCC di Kota Serang Divonis Berbeda, Anak dan Istri Gembong Narkoba Hanya Divonis 17 Tahun
Ia menginginkan usulan penambahan rombel bisa terealisasi pada SPMB 2025.
“Jadi yang saya inginkan bukan tahun depan tapi tahun ini. Segera harus lakukan perubahan rombel,” jelasnya.
Muji menerangkan, mekanisme penambahan rombel ini untuk calon murid baru yang daftar di sekolah pilihan pertama.
“Tidak bisa nanti ada penambahan rombel pihak sekolahnya misalkan di A pindah ke B. Yang mendaftar pertama aja. Kalau daftar di A ya di A jangan di B,” terang Muji.
Baca Juga: Karyawan XLSmart Santuni Yatim dan Piatu di Pulau Jawa
Untuk jumlah siswa per rombel, lanjut dia, mengacu hasil kesepakatan bersama. Jika aturan yang sekarang per rombel 36 siswa hingga 38 siswa, sedangkan yang paling banyak yang direkomendasikan oleh pemerintah pusat adalah SMP Negeri 1 Kota Serang.
“Tapi berdasarkan informasi dari Pak Walikota ini SMP Negeri 1 Kota Serang juga yang kekurangan muridnya hampir 10 per sekolah. Berarti kalau memang kemarin menyiapkan seperti itu banyak bangku dan meja yang kosong. Oleh karena itu saya meminta segeralah kepada Walikota Serang dan Gubernur Banten untuk menyikapi mengajukan penambahan rombel kepada pemerintah pusat,” tandas dia. ***



















