BANTENRAYA.COM – Koperasi Kelurahan Merah Putih di Kelurahan Kotabumi, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon menjadi salah satu percontohan nasional.
Koperasi Kelurahan Merah Putih tersebut juga telah dikunjungi oleh perwakilan dari Kementeriaan Koordinator Bidang Pangan Republik Indonesia.
Koperasi Desa atau Kelurahan merupakan program pemerintah pusat di era pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Cilegon Didin Supriatna Maulana mengatakan, untuk kategori Koperasi Kelurahan, Koperasi Kelurahan Kotabumi jadi percontohan nasional untuk Provinsi Banten.
Baca Juga: Perampokan Sadis di Ruko BRILink Pabuaran, Korban Tewas Ditemukan dengan Luka Parah
“Tadinya kami siapkan satu kecamatan satu koperasi yang diusulkan ke Kemenko Pangan untuk ditinjau, Alhamdulillah terpilih Koperasi Kelurahan Kotabumi,” kata Didin kepada awak media pada awal Juli 2025.
Didin menjelaskan, tim dari Kemenko Bidang Pangan telah melakukan kunjungan ke Koperasi Kelurahan Kotabumi.
“Tim dari Kemenko Pangan sudah datang ke Kotabumi, untuk persiapan launching serentak secara nasional pasa 19 Juli 2025, launching terpusat di Klaten Jawa Tengah, tapi di daerah lain akan dilakukan secara teleconfrence dengan Presiden Prabowo,” tuturnya.
Kota Cilegon, kata Didin, menjadi kota pertama di Provinsi Banten yang sudah lengkap pembentukan badan hukum koperasi kelurahan.
Baca Juga: 7 Link Twibbon Hari Jadi Kabupaten Ngawi ke-667 Tahun 2025, Berdesain Keren dan Kekinian
“Mungkin karena jumlah kelurahannya paling sedikit ya, cuma 43 kelurahan,” kata Didin.
Kelurahan Kotabumi juga telah menyediakan gedung untuk koperasi kelurahan yang letaknya berada di samping kantor kelurahan.
“Salah satunya gedunya sudah oke, ada kendaraan ada, gerainya ada, sarana prasarananya memadai,” paparnya.
Di Provinsi Banten ada dua koperasi yang dikunjungi oleh tim dari Kemenko Bidang Pangan.
“Di Banten ada dua, satu di Lebak itu Koperasi Desa dan di Cilegon Koperasi Kelurahan yang sudah dikunjungi dari Kemenko Bidang Pangan,” paparnya.
Didin mengaku optimis dengan koperasi desa atau koperasi kelurahan bisa mengangkat perekonomian dari desa atau kelurahan.
“Koperasi desa atau kelurahan juga akan menjadi pangkalan LPG 3 kilogram dengan harga yang memang betul-betul sesuai HET (Harga Eceran Tertingi), itu menjadi contoh kalau nantinya akan membuat masyarakat bisa mendapatkan LPG 3 kilogram dengan harga yang terjangkau, selain itu juga bisa menyerap hasil petani lokal untuk kebutuhan masyarakat,” jelasnya.***