BANTENRAYA.COM – Pemerintah Desa Kebonratu, Kecamatan Lebakwangi, Kabupaten Serang berhasil membangun sistem pengelolaan air limbah (SPAL) dan jalan menuju tempat pemakaman umum (TPU) dengan cara dibeton.
Pembangunan SPAL menhabiskan anggaran sebesar Rp37 juta yang bersumber dari dana desa (DD) murni tahun anggaran 2025.
Adapun anggaran untuk pembangunan jalan dengan cara dibeton bersumber dari sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) DD tahun anggaran 2024 sebesar Rp25 juta dan ditambah hasil iuran warga sebesar Rp13 juta.
Baca Juga: Nonton Drakor Tastefully Yours Episode 5 Sub Indo: Penampilan Spesial Yoo Yeon Seok
“Alhamdulillah kita sudah melaksanakan dua pembangunan yang bersumber dari Silpa tahun kemarin, penggunaannya untuk betonisasi jalan menuju TPU di kampung Singapadu,” katanya.
“Hasil Silpa tahun kemarin sudah kita habiskan untuk betonisasi kurang lebih Rp25 jutaan,” ujarnya Kades Kebonratu Ahmad Guruh Tajul Arasy, Senin 26 Mei 2025.
Sedangkan pembangunan SPAL sepanjang 80 meter dilakukan agar tidak ada air limbah dari rumah warga yang mengalir ke lahan-lahan perkebunan.
“DD murni tahun 2025 ini kita membangun SPAL, kurang lebih panjangnya sampai dengan 80 meteran. Namun kita masih punya PR (pekerjaan rumah) sekitar 1.000 meter lebih lagi,” katanya.
Guruh menuturkan, kebutuhan SPAL di desanya tersebut sangat mendesak untuk membangun lingkungan yang sehat dan bersih.
“SPAL ini sangat urgen karena biar tidak kumuh dan tidak becek. Air limbah dari rumah warga bisa mengalir menuju irigasi yang sudah kita bangun sejak tahun 2022. Kita bangun dari hulu dulu yang ada di perkampungan,” jelasnya.
Baca Juga: Dampak Kegiatan 2024, Baru 5 Proyek di Pemkot Cilegon yang Tuntas Dilelang
Selain mebangun SPAL dan jalan, pihaknya juga berencana membangung paving block yang akan dilaksanakan setelah Hari Raya Idul Adha.
“Harapannya lingkungan di desa bersih dan tertata rapi sehingga tidak terlihat kumuh. Masyarakat juga sehat dan terhindar dari banyak penyakit,” paparnya.
Kasi Kesejahteraan Desa Kebonratu Madamin mengatakan, sebelum dibangunnya SPAL tersebut, air limbah dari rumah warga sering kali mengalir ke lahan pesawahan.
Baca Juga: Drakor Our Unwritten Seoul Episode 3 Sub Indo: Jadwal Tayang, Spoiler dan Link Nonton Bukan Bilibili
“Dulu air limbah rumah warga itu ngalirnya enggak teratur dan bikin becek jalan. Makannya kita bangun supaya airnya ngalir ke irigasi,” ujarnya. ***