BANTENRAYA.COM – Besarnya biaya angkut hasil pertanian yang harus dikeluarkan petani membuat Pemprov Banten berinisiatif membangun Jalan Usaha Tani (JUT).
JUT akan dibangun di daerah sentra pertanian untuk menekan biaya angkut sebagai solusi dari hal tersebut.
Pemprov Banten pun menargetkan pembangunan JUT mencapai hingga 80 kilometer selama 5 tahun yang akan datang.
Baca Juga: Di Hari Libur Inspektorat Kota Cilegon Mendadak Kumpulkan Pejabat, Diduga Terkait Temuan BPK
Kepala Distan Provinsi Banten Agus M Tauchid mengungkapkan, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, merupakan salah satu sentra padi di Provinsi Banten.
Di tiga desa di kecamatan ini, luas lahan sawah mencapai 1.272 hektare dengan produksi padi sebanyak 76.320 kuintal gabah (sekitar 152.640 karung).
Jika biaya angkut per karung sebesar Rp60.000, maka bila ada 152.640 karung berarti biaya angkutnya mencapai Rp9,1 miliar atau Rp9.158.400.000.
Baca Juga: Nonton Drakor Tastefully Yours Episode 5 Sub Indo: Penampilan Spesial Yoo Yeon Seok
“Jika sudah ada JUT, maka biaya angkut terpangkas menjadi Rp15.000 per karung, sehingga untuk mengangkut 152.640 karung hanya membutuhkan biaya Rp2.289.600.000 atau bisa hemat Rp6.868.800.000,” katanya, Senin 26 Mei 2025.
Karena itu, sebagai proyek percontohan (pilot project), JUT akan dibangun di tiga desa di Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, yaitu di Desa Cisarap, Desa Parung Panjang, dan Desa Cipedang.
Adapun total panjang JUT yang akan dibangun di tiga desa ini mencapai 7 kilometer.
“Luas pertanian di Desa Cisarap 412 hektare, di Desa Parung Panjang 215 hektare, dan di Desa Cipedang 520 hektare. Sehingga totalnya 1.147 hektare,” kata Agus.
Keberadaan JUT di sentra pertanian akan menciptakan efisiensi ongkos angkut yang luar biasa.
Perbaikan Bendungan Cikoncang yang akan menyuplai air untuk kawasan pertanian di Wanasalam juga akan semakin meningkatkan produktivitas pertanian di daerah ini.
Baca Juga: Drakor Our Unwritten Seoul Episode 3 Sub Indo: Jadwal Tayang, Spoiler dan Link Nonton Bukan Bilibili
Sehingga diharapkan panen akan meningkat menjadi tiga kali dalam setahun, nilai tukar petani semakin naik, dan indeks ketahanan pangan juga akan semakin baik.
“Apalagi nanti jalur pengairannya berjalan dengan baik,” ujarnya.
Jika pembangunan JUT di Wanasalam ini berhasil dan menguntungkan petani, maka program ini akan dilanjutkan sampai lima tahun ke depan dengan target 80 kilometer JUT yang tersebar di kabupaten kota yang memiliki sentra pertanian.
Baca Juga: Info Loker PT Astemo Bekasi Manufacturing Penempatan Cikarang, Cek Kualifikasinya
Gubernur Banten Andra Soni mengakui di beberapa wilayah di Banten seperti di Banten Selatan, petani mengeluarkan biaya ekstra untuk mengangkut hasil pertanian mereka ke luar wilayah.
Jika JUT dibangun, maka akan meningkatkan nilai tukar petani karena biaya angkut akan semakin kecil.
“Insya Allah kita akan koordinasikan dengan DPRD agar bisa dialokasikan anggaran untuk JUT ini di perubahan APBD 2025,” ujar Andra. ***