BANTERAYA.COM – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyampaikan jika lembaga pendidikan Islam harus siap menghadapi perubahan, terlebih perubahan teknologi.
Harus siap menghadapi perubahan teknologi disampaikan Suharso Monoarfa saat membuka acara Muktamar X Al Khairiyah, Kamis 21 Oktober 2021.
Menurut Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa mengatakan, perubahan zaman yang sangat cepat, terlebih soal perubahan teknologi yang tidak bisa diprediksi.
Baca Juga: Raih Medali PON XX Papua, Bupati Tangerang Guyur Atlet dengan Bonus Puluhan Juta
Ia menuturkan, pembangunan sumber daya manusia harus dipersiapkan dalam setiap lembaga pendidikan Islam.
“Sekarang ini jangan sampai jadi generasi yang gagap terhadap perubahan teknologi,” ujarnya.
“Untuk itu SDM harus terus didorong ikut kemajuan teknologi, jangan sampai hanya menjadi konsumen dalam arus teknologi yang semakin cepat sekarang,” imbuhnya.
Baca Juga: Matangkan Persiapan, Persigon Perbanyak Uji Coba Jelang Liga 3
Islam, papar Suharso, pernah menjadi menara peradaban dengan melahirkan banyak tokoh dan pemikir Islam.
Dengan berbagai kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan Islam pernah memimpin dunia.
Untuk itu, diharapkan lewat lembaga semacam Al Khairiyah ini muncul para pemikir dan cendekiawan Islam dalam berbagai bidang.
Baca Juga: Bikin Geger! Warga Temukan Mayat Perempuan Nyaris Tanpa Busana di Belakang Pabrik
“Kita pernah punya banyak pemikir dan cendekiawan muslim pada zaman dulu. Kami harap lewat Al Khairiyah kejayaan itu bisa diwujudkan kembali,” paparnya.
Suharso menjelaskan, pihaknya berharap dengan adanya Muktamar X Al Khairiyah muncul banyak gagasan dan program dalam hal pengembangan ilmu pengetahuan.
“Semoga lewat Muktamar ini, Al Khariyah bisa menymbangkan kebijakan publik, menguatakan karakter pendidikan,” imbuhnya.
Baca Juga: DPRD Banten Bisa Bertambah Jadi 100 Kursi di 2024 Nanti, Berminat Nyalon?
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Al Khairiyah Ali Mujahidin mengungkapkan, dalam Muktamar itu pihaknya akan mendorong penerapan ilmu pengetahuan dalam bingkai tauhid, kebaikan amal.
“Sebagaimana disampaikan, tentu kami akan menjadi bagian dari bagaimana membangun kembali peradaban islam yang pernah berjaya,” ucapnya.
“Kami juga ingin Al Khairiyah menjadi salah satu lembaga pendidikan Islam yang terus merawat tradisi intelektual muslim,” ungkapnya.
Baca Juga: Jadwal Liga Inggris Pekan Ini, Laga Panas Manchester United vs Liverpool
Mumu panggilan akrab Ali Mujahidin menambahkan, kedepan jika dirinya dipercaya kembali memimpin Al Khairiyah, menargetkan akan ada 500 lebih ranting di seluruh wilayah Indonesia.
“Kami targetkan 500 ranting sudah ada dalam waktu satu tahun kepemimpinannya,” pungkasnya. ***

















