BANTENRAYA.COM – Tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Faletehan yang terdiri dari Enji Azizi, Mira Nurhikmat dan Ayu Puspa Wirani dan tiga orang mahasiswa Jurusan Manajemen dan Teknik industri, melakukan kegiatan pengabdian masyarakat, Direktorat Riset Teknologi Pengabdian Masyarakat (DRTPM) tahun anggran 2024.
Mitra sasaran dalam kegiatn PKM ini adalah kelompok pande besi tradisional yang berada di Desa Tejamari, Kecamatan Baros, Kabupaten Serang. Kegiatan PKM dilaksanakan di rumah warga, karena jauh dari Kantor Desa, kegiatan berlangsung mulai pukul 13.00-17.00.
Kegiatan diawali dengan sambutan dari Ketua RT dan Ketua kelompok UKM Pande Besi Tradisional Roup yang menyampaikan ucapan terimakasih kepaa Tim PKM Universitas Faletehan, yang sudah bersedia melakukan kegiatan pengabdian masyarakat kepada anggota UKM Pande Besi Tradisional, yang ada di Desa Tejamari.
“Kami berharap dengan kegiatan ini bisa membantu usaha yang selama ini dilakukan berupa pembutan pande besi, seperti golok, pisau, arit dan lain sebagainya,” katanya.
Kegiatan pelatihan diawali dengan materi pertama tentang manajemen usaha yang disampaikan Enji Azizi, dalam materinya menyampaikan bahwa anggota pande besi bisa memahamai dan menerapkan manajemen dalam menjalankan usaha pembuatan golok, pisau, arit dan cangkul.
“Dengan manajemen saya berharap bisa membantu dalam mencapai tujuan dari usahanya,” ujarnya.
Baca Juga: Malam Ini! Dear Hyeri Episode 10 Sub Indo: Spoiler dengan Link Nonton Full Movie Bukan Bilibili
Di lokasi yang sama Mira Nurhikmat dalam materinya menyampaikan bahwa anggota UKM Pande Besi, harus bisa menerapkan pemasaran online (e-commerce.red), walaupun sebagian mereka kebanyakan orangtua.
“Tapi bisa minta bantuan kepada anak dan cucu yang punya handpon androit, dengan pemasaran diharapkan bisa membantu meningkatkan penjualan produk dari pande besi tersebut,” ungkapnya.
Materi terakhir tentang penerapan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3), yang disampaikan Ayu Puspa Wirani, yang menyampaikan UKM Pande Besi dalam menjalankan usahanya masih bersifat tradisional, dimana pembuat pande besi belum menggunakan alat pelindung diri (APD).
Baca Juga: Bethsaida Hospital Serang Suguhkan Inovasi Digital dalam Era Baru Layanan Kesehatan
“Kegiatan ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan mulai dari percikan api yang panas, debu, dan mengganngu kesehatan yang lainya. Untuk itu perlu adanya penerapan keselamatan kesehatan kerja (K3),” ucapnya.
Sementara itu, TIM PKM Universitas Faletehan memberikan pelatihan dan APD, yang terdiri dari baju wearpark, helm pengelas, sepatu bot, sarung tangan.
Melalui bantuan ini diharapkan dengan penerapan keselamatan kesehatan kerja bisa membantu pelaku usaha pande besi, terhindar dari beberapa bahaya dalam prose pembuatan pande besi yang masih tradisisonal. ***