BANTENRAYA.COM – Warga di Serang Timur mengeluhkan soal adanya pungutan liar ketika ingin masuk kerja di industri di wilayah tersebut. Sebab mereka harus membayar sejumlah uang bahkan mencapai puluhan juta Rupiah kepada calo apabila mereka mau mendapatkan pekerjaan.
Zainal Abidin, salah seorang warga Serang Timur, menyampaikan aspirasinya tentang adanya pungutan liar kepada setiap warga yang ingin bekerja di perusahaan yang ada di wilayah Serang Timur. Calon pekerja ini oleh para calo dijanjikan bisa bekerja di pabrik namun merek meminta bayaran jutaan bahkan hingga puluhan juta Rupiah untuk bisa bekerja di pabrik tersebut.
“Buat laki-laki harus bayar 30 juta buat perempuan setengahnya atau 15 juta,” kata Zainal saat menyampaikan aspirasi tersebut kepada anggota Komisi V DPRD Provinsi Banten Umar Barmawi saat mengisi diskusi di Pokja Wartawan Harian dan Elektronik Provinsi Banten di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) Kecamatan Curug, Kota Serang, Kamis, 25 Juli 2024.
Zainal mengatakan, kondisi ini membuat warga yang ingin bekerja menjadi kesusahan. Apalagi mereka harus mengeluarkan uang puluhan juta Rupiah hanya untuk bisa bekerja di pabrik. Bila praktik ini tetap dibiarkan maka masyarakat di Serang Timur khususnya akan tetap menjadi pengangguran. Karena itu Zainal meminta agar DPRD Provinsi Banten memberikan solusi atas permasalahan ini.
Baca Juga: Terungkap, Pengadaan Lahan Jadi Sebab Relokasi Gedung Sekolah Terdampak Proyek Tol Serpan Terhambat
“Apa solusi yang ditawarkan oleh DPRD Provinsi Banten untuk menyelesaikan masalah ini,” tanya Zainal.
Menanggapi keluhan yang disampaikan warga tersebut, Umar tidak menampilkan adanya praktik calo yang meminta sejumlah uang kepada calon pekerja yang ingin bekerja di pabrik. Bahkan berdasarkan informasi yang didapatkan praktik tersebut tidak hanya terjadi di wilayah Serang Timur melainkan terjadi juga di banyak daerah di Provinsi Banten termasuk di wilayah Tangerang.
“Informasi ini sering kita dengar tapi susah sekali untuk membuktikannya,” kata Umar.
Umar mengatakan, memang banyak informasi baru liburan tentang adanya calo yang meminta uang jutaan Rupiah kepada calon pekerja yang ingin bekerja di pabrik. Namun ketika dia turun ke lapangan dia tidak bisa menemukan korban yang mau menyampaikan pengalamannya terkait hal ini. Dia mengibaratkan fenomena adanya calon yang minta sejumlah uang ini seperti angin yang bisa dirasakan keberadaannya namun tidak bisa diperlihatkan.
“Kayak angin adem cara saya tapi wujudnya nggak ada,” kata politisi PKB ini.
Baca Juga: Dari Januari Hingga Juni 2024, DP3AP2KB Catat 58 Kasus Kekerasan Perempuan
Untuk itu menurutnya solusi paling baik adalah dengan memaksimalkan peran dari UPTD Pengawas Ketenagakerjaan, baik yang ada di provinsi maupun di kabupaten kota. UPTD Pengawas Ketenagakerjaan menurutnya harus bekerja lebih keras lagi untuk memberantas praktik pencalonan tenaga kerja. Dengan cara seperti ini dia berharap praktik percaloan ke depan tidak akan ada lagi.(***)