BANTENRAYA.COM – Atlet panjat tebing putri Banten Rajiah harus puas dengan raihan perak nomor Speed World Record PON XX Papua.
Bertanding di final panjat tebing PON XX Papua, Jumat 1 Oktober 2021, di Mimika Sport Centre SP2, Rajiah kalah atas lawannya Desak Made Rita dari Bali.
Sementara itu cabang taekwondo PON XX Papua, Banten juga berhasil menyumbangkan medali perunggu atas nama Alya Zafira Fauziah yang turun di kelas 67 kg.
Baca Juga: Toko Kosmetik Masih Jadi Kedok Peredaran Obat Keras
Di laga semifinal Alya kalah melawan atlet Bali dengan skor 4-7.
Ketua Federasi Panjang Tebing Indonesia atau FPTI Banten Ronald Sandra mengaku, raihan perak yang diraih Rajiah karena kurang beruntung akibat lintasan kurang maksimal usai hujan.
“Kondisi lintasan di A memang licin walapun sudah dibersihkan. Jika kondisi normal kami yakin emas di tangan apalagi catatan waktu Rajian di atas atlet lain. Kami kurang beruntung saja,” tegasnya.
Baca Juga: Tersisa Sedikit, Wakil Walikota Serang Ingin Daerah Ini Bebas Dolbon di Bulan Ini
Sementara itu Rajiah bersyukur bisa menyumbangkan medali untuk Banten. Ia juga meminta maaf sebab belum bisa mempersembahkan medali emas.
“Mohon maaf belum bisa meraih emas. Kami sudah berusaha maksimal untuk memberikan yang terbaik bagi Banten,” tegasnya.
Berita dari taekwondo Sekum Taekwondo Banten Fiva Zabreno didampingi Binpres TI Banten Malik Firdaus menuturkan pihaknya bersyukur bisa membuka perolehan medali untuk cabang ini bagi Banten.
Baca Juga: Update Kode Redeem terbaru ML Mobil Legend 2 Oktober 2021
“Persaingan ketat. Alya bermain maksimal di babak perempat final melawan Jawa Barat. Di laga semifinal kami kalah beruntung melawan Bali,” ujarnya.
Ia menambahkan kans untuk meraih medali untuk kelas lainnya yakni di kelas 49 kg atas nama Putri Novika dan kelas 46 kg atas nama Putri Fisca.
“Kami mohon doanya agar kembali menyumbangkan medali untuk Banten,” ungkapnya. ***



















