BANTENRAYA.COM – Putra Wakil Presiden Ma’ruf Amin yaitu Ahmad Syauqi ikut meramaikan Pilgub Banten 2024.
Ahmad Syauqi yang tercatat sebagai Ketua DPP PKB ini ikut penjaringan bakal calon Gubernur Banten dan Wakil Gubernur Banten di DPW PKB Provinsi Banten sebagai bakal calon Gubernur Banten.
Saat penyampaian visi misi di kantor DPW PKB Provinsi Banten di Kota Serang, Senin 20 Mei 2024, Syauqi mengatakan, semula dia tidak pede akan ikut dalam Pilgub Banten 2024.
Baca Juga: Beras Kembali Jadi Penyumbang Inflasi di Banten, Ini Solusi yang Ditawarkan Pemprov
Namun karena ada dorongan kuat dari puluhan kiyai untuk maju di Pilgub Banten 2024, akhirnya dia memutuskan untuk maju.
“Banten sudah memanggil, ya sudah bismillah,” katanya.
Syauqi mengatakan, sebagai orang pesantren dia mempercayai bahwa petunjuk Allah SWT bisa terlihat ketika seorang hamba melakukan salat istikharah.
Baca Juga: Sudah Diusulkan jadi PPPK, Pemprov Banten Himbau Honorer Fokus Bekerja
Karena itu, dia meminta para kiyai yang mendorongnya maju sejak dua tahun lalu untuk beristikhoroh dan mereka menyampaikan bahwa hasil istikhoroh mereka bahwa Syauqi harus maju di Pilgub Banten.
Terkait dukungan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Syauqi mengungkapkan, ayahnya menyerahkan semua kepadanya. Yang paling penting adalah agar bagaimana dirinya bisa memajukan Banten ke depan, sebagai apa pun perannya.
“Pesan beliau, jaga Banten, majukan Banten,” katanya.
Baca Juga: Idul Adha Tidak Mempengaruhi Omset Penjualan Daging di Pasar Tradisional
Sementara itu, dalam visi misinya, calon Gubernur Banten lain yaitu Arief R Wismansyah mengatakan, pondok pesantren yang ada di Provinsi Banten merupakan aset bangsa. Jumlah pondok pesantren di Banten yang begitu banyak menjadikan pesantren sebagai modal dalam memajukan Banten.
“Pesantren kita ketiga terbanyak di Indonesia,” katanya.
Karena itu, Arief memiliki cita-cita agar ke depan pondok pesantren akan lebih berdaya. Sebab menurutnya bukan pemerintah daerah yang membutuhkan pesantren melainkan Bantenlah yang membutuhkan pesantren.
Baca Juga: Delapan Solusi Produk XL Axiata Dukung Pengembangan UKM di Indonesia
Bahkan, Arief berjanji jika dia menjadi Gubernur Banten dia akan membuat peraturan gubernur (pergub) tentang pondok pesantren dalam waktu sesingkat-singkatnya. Pasalnya, selama ini sudah ada perda tentang pesantren namun pergubnya hingga saat ini belum dibuat oleh gubernur sebelumnya.
“Sebulan saya jadi gubernur, saya tandatangani pergub pesantren,” katanya.
Airin Rachmi Diany, calon Gubernur Banten lain, berjanji akan menghidupkan Banten International Stadium (BIS) yang telah dibangun Pemerintah Provinsi Banten namun hingga saat ini belum dimanfaatkan. Airin mengatakan, Banten International Stadium bisa menjadi salah satu ikon Ibu Kota Provinsi Banten, yaitu Kota Serang.
Baca Juga: Terciduk saat Konsumsi Narkoba, Oknum Prades di Lebak Diamankan Polisi
“Saya ingin ada ikon di Kota Serang yang bisa menjadi kebanggaan dan itu bisa difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi Banten,” kata Airin.
Dengan keberadaan lahan seluas 60 hektare di belakang Banten International Stadium, kata Airin, maka lokasi tersebut bisa dibuat menjadi ruang terbuka hijau. Hal ini juga sejalan dengan aspirasi masyarakat Kota Serang yang mengeluhkan kurangnya ruang terbuka hijau di kota tersebut.
Airin juga memiliki mimpi akan membangun central park di sekitar Banten International Stadium. Ia ingin, kawasan tersebut bisa menjadi pusat pelatihan olahraga yang dilengkapi jogging track, sarana pesepeda, dan ruang untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Baca Juga: Nonton Dare To Love Me Episode 3 Sub Indo Full Movie Lengkap dengan Spoiler Bukan Bilibili
Kawasan Banten International Stadium juga bisa dibangun menjadi tempat untuk Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) sehingga bisa menampung kegiatan-kegiatan dalam skala besar. Dengan cara ini juga pendapatan daerah dan geliat ekonomi masyarakat akan meningkat.
“Kita bisa memasukan event-event tertentu, sehingga Kota Serang bisa menjadi MICE,” ujarnya.
Ratu Ageng Rekawati, calon Gubernur Banten lain, mengungkapkan hingga saat ini masih ada kesenjangan pembangunan antara Banten Selatan dengan Banten Utara. Ke depan dia ingin hal itu tidak terjadi lagi.
Baca Juga: Jadi Tersangka Karena Laporkan JB, Sanajaya Divonis Bebas
Rekawati mencontohkan kesenjangan pembangunan itu dapat dilihat dari kondisi jalan di Banten Selatan, tepatnya di Kabupaten Pandeglang, yang hingga saat ini banyak yang rusak. Rekawati yang tinggal di Pandeglang tahu persis bagaimana kondisi daerah ini.
Dia mengatakan, hingga saat ini masih banyak jalan di Pandeglang yang rusak parah. Saking parahnya, dia menyebut jalan di Kabupaten Pandeglang lebih mirip jalan untuk mobil off-road.
“Kalau lewat jalan rusak itu bisa mabok duluan,” ujarnya.
Rekawati yang merupakan pegiat budaya ini juga ingin mengubah image jawara yang sudah terlanjur negatif menjadi lebih positif. Dia mengatakan, image jawara saat ini lebih condong ke arah premanisme. Padahal, jawara memiliki arti yang luhur.
Baca Juga: Tenggelam di Sungai Cibereum, Lansia Ditemukan Meninggal Dunia
“Jawara itu artinya jalinan antar warga, orang yang menjaga warga, menjaga ulama dan umaro, menjaga masyarakat sekitarnya,” katanya.
Rekawati juga menyoroti fasilitas kesehatan di Banten Selatan seperti Pandeglang yang sangat sedikit. Hal ini berbanding terbalik dengan fasilitas kesehatan di Tangerang Raya yang banyak dan beragam serta berkualitas.
Dimyati Natakusumah, calon Gubernur Banten lain, mengatakan, dia akan menggratiskan biaya pendidikan mulai dari TK hingga S3. Sebab pendidikan menurutnya adalah kunci kesejahteraan masyarakat, selain juga kesehatan.
Baca Juga: Pemilihan Kepala Daerah Digelar November, Mahasiswa Lebak Komitmen Kawal Pilkada Damai
Dimyati yang membranding diri sebagai Mr Dim (plesetan dari Mr Bean) ini mengatakan, saat ini angka pengangguran di Provinsi Banten merupakan yang tertinggi di Indonesia. Persoalan pengangguran ini bisa diselesaikan dengan meningkatkan derajat pendidikan masyarakat Banten.
Dia mengungkapkan, saat ini pengangguran didominasi oleh lulusan SMA/ SMK. Sementara lulusan SD dan SMP hanya sedikit yang nganggur. Karena sebagian dari mereka sudah bekerja.
Karena itu, untuk meningkatkan status lulusan SMA/ SMK ini maka Pemerintah Provinsi Banten perlu memberikan beasiswa kepada mereka agar mau kuliah. Bila perlu mereka dibiayai pemerintah agar bisa kuliah sampai dengan S3. ***