BANTENRAYA.COM – Dua wilayah di Provinsi Banten menjadi daerah dengan kualitas udara paling kotor.
Hal itu sebagaimana disampaikan oleh seorang pakar peneliti udara bernama Piotr di dalam akun instagram @bule_sampah.
Diketahui, Piotr yang juga pemilik perusahaan start up bernama NAFAS mengurutkan lima daerah atau kota dengan kualitas udara terkotor.
Dalam unggahannya, terdapat dua kota di wilayah Banten yang menjadi kota dengan udara terkotor, yakni Kota Tangerang Selatan, dan Kota Tangerang.
Baca Juga: KKM Kelompok 14 Unpam Serang Dorong Pelaku UMKM Kelola Sampah dengan Baik
“Nomor lima adalah Bekasi, mengapa? Karena di Bekasi banyak alat transportasi, dari mulai bis, mobil, motor, truk, dan lainnya. Sementara untuk di posisi empat adalah wilayah Bogor, alasan tambahan karena di Bogor banyak industri-industri besar yang menyebabkan banyak polusi,” kata Piotr dalam videonya.
“Sementara untuk di posisi tiga adalah Kota Tangerang. Mengapa? Karena alasan tambahannya selain karena banyak transportasi dan industri, adalah banyak warga yang suka membakar sampah. Termasuk mungkin di RT RW kalian juga,” sambungnya.
Kemudian, Piotr menjelaskan, pada posisi kedua ditempati oleh daerah Bandung.
Siapa yang mengira jika Bandung yang biasa dikenal dengan daerah sejuk justru menempati posisi ke dua.
Baca Juga: Studi Banding Tentang Makan Siang Gratis ke Swedia, Komisi IV DPR RI Dikritik Netizen
Piotr mengatakan, hal itu disebabkan karena di Bandung banyak pembakaran lahan pertanian atau agrikultur. Sehingga, kualitas udara menjadi tercemar dan kotor.
“Dan posisi pertama adalah Tangerang Selatan. Mengapa? Karena di Tangerang Selatan mencakup semua penyebab tercemarnya udara, ada banyak alat transportasi, industri, bakar sampah, bakar lahan, jadi sangat kompleks,” ujarnya.
Sementara itu, unggahan tersebut banyak menuai komentar netizen, karena dinilai kurang akurat.
Berikut beberapa akun netizen yang mengomentari konten yang diunggah oleh akun @bule_sampah.
Baca Juga: VIRAL! Ternyata Ini Lokasi Syuting Kim Go Eun di Indonesia
“Aneh, Jakarta kok gak ya,” tulis akun @nune.waks.
“Tangerang Selatan industrinya di mana dah? Itu cara ngukurnya juga gimana? Periode berapa? Alat ukurnya ditaroh di mana?,” tanya akun @hilmifabeta.
“Saya rumah di Tangerang Selatan, justru masih lumayan baik udaranya…. dibanding dengan kota lainnya,” tulis akun @teukuzacky.
Sementara itu, tak sedikit juga yang mendukung apa yang disampaikan oleh dua orang Warga Negara Asing (WNA) tersebut.
Baca Juga: Ketua DPC Partai Demokrat Kota Cilegon Nilai Dede Rohana Layak Jadi Walikota
“Video ini membuktikan bahwa bule lebih cinta Indonesia dari pada orang Indonesia,” tulis akun @ferry_averitus.***