BANTEN RAYA.COM – Dua pasar tradisional di Kabupaten Serang yakni Pasar Baros dan Pasar Petir ditargetkan pada tahun ini menjadi percontohan pasar digital atau digital market.
Percontohan dilakukan agar pembeli dan pedagang terbiasa melek digital dan untuk menghindari adanya kesalahan bayar.
Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskopumindag) Kabupaten Serang Adang Rahmat mengatakan, untuk Pasar Baros dijadikan pasar digital oleh Bank Indonesia (BI) dan Pasar Petir dijadikan percontohan pasar digital oleh Bank BJB.
“Targetnya tahun ini sudah berjalan,” kata Adang, Senin 31 Januari 202.
Baca Juga: Bupati Irna Ingatkan Satgas Antisipasi Omicron
Ia menjelaskan, ke depannya jika pasar digital tersebut sudah berjalan dengan baik semua proses pembayaran di Pasar Baros dan di Pasar Petir menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
“Nanti masyarakat ke pasar tidak harus bawa uang kes tapi cukup membawa kartu yang telah di top-up,” ujarnya.
Terkait kesiapan pedagang sendiri, Adang menuturkan, pihak perbankan akan memberikan pelatihan sebelum program pasar digital dimulai. “Nanti sistemnya seperti apa, cara menggunakannya seperti apa, pengisian saldonya bagaimana, itu nanti ada pelatihan dulu. Dari BI dan BJB sudah siap untuk memberikan pelatihannya,” tuturnya.
Baca Juga: Sabut Kedatangan Bulan Syahru Rajab 1443 H Malam Ini, 10 Link Twibbon Secara Gratis
Adang menuturkan, semangat dari pasar digital itu agar para pedagang dan pembeli melek digital dan sebagai upaya untuk menghindari adanya salah bayar. “Untuk sarana prasarana (sarpras)nya nanti pihak perbankan yang akan mempersiapkan. Mudah-mudahan dalam proses percobaannya berjalan lancar,” harapnya.
Disoal terkait penataan pasar tradisonal sendiri, Adang mengungkapan, tahun ini belum ada program karena anggarannya masih terganggu pandemi Covid-19. “Untuk target retribusi pasar tahun ini sama dengan tahun kemarin Rp1,5 miliar. Mudah-mudah bisa tercapai,” paparnya.***