BANTENRAYA.COM – Masyarakat mengeluhkan pelayanan masa pemutihan tunggakan pajak kendaraan bermotor di UPT Samsat Cikande Kabupaten Serang yang berlokasi di Kecamatan Ciruas.
Keluhan terjadi lantaran banyaknya masyarakat yang mendatangi Samsat Kabupaten Serang untuk melakukan pemutihan tunggakan pajak kendaraan bermotor, sehingga terjadi antrean panjang yang membuat pelayanan tidak kondusif.
Salah seorang warga Pamarayan Azis Biotas mengaku mendatangi kantor UPT Samsat Cikande di Kabupaten Serang sejak pukul 06.30 WIB, namun petugas belum melakukan proses pemutihan pajak miliknya hingga pukul 11.30 WIB.
“Ini fasilitas harus segera dilengkapi, karena pasti masyarakat yang nunggu juga kehujanan. Terus persyaratan juga ribet seharusnya kayak di Jakarta begitu masyarakat datang, langsung dibagikan formulir,” ujarnya, saat ditemui di lokasi, Rabu, 9 April 2025.
Baca Juga: Bakal Bangun Sekolah Rakyat, Pemerintah Kota Cilegon Kesulitan Cari Lahan
Ia menjelaskan, menumpuknya masyarakat yang melakukan pemutihan tunggakan pajak kendaraan bermotor dalam satu lokasi membuat pelayanan tidak kondusif sehingga menyebabkan antrean panjang dan tidak teratur.
“Kalau sudah ngisi formulir, terus masyarakat bisa langsung nunggu. Kalau ini enggak ada tiket sehingga membuat antrean tidak teratur,” katanya.
Azis menuturkan, banyak masyarakat yang kesal karena menunggu berjam-jam namun terkendala dengan antrean yang panjang sehingga kesulitan melakukan proses pemutihan pajak kendaraan bermotor.
“Saya minta pelayanannya dirubah jangan seperti ini. Kalau seperti ini kita kayak pengemis padahal kita mau daftar dan kita mau bayar, saya antri dari pukul 06.30 kita,” jelasnya.
Baca Juga: PTPN IV PalmCo Angkat Suara, Tegas Bantah Tuduhan Kecurangan Timbangan di PKS Kertajaya
Sementara warga Desa Cikande Permai Kecamatan Cikande Heri Susilo mengaku rela antre ber jam-jam untuk melakukan pemutihan pajak kendaraan yang sudah mati selama dua tahun.
“Sebenarnya ini sangat membantu bagi kami untuk melakukan perbaikan pajak kendaraan yang nunggak. Cuma sayangnya antreannya terlalu padat sehingga tidak kondusif,” ujarnya.***