BANTENRAYA.COM – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Serang mengalokasikan anggaran sebesar Rp2 miliar untuk pembangunan drainase.
Anggaran tersebut hanya fokus untuk membangun tujuh titik drainase di empat desa di sekitar Pusat Pemerintahan Kabupaten (Puspemkab) Serang.
Kepala Bidang Sanitasi dan Air Minum DPUPR Kabupaten Serang Muhamad Ronny Natadipradja mengatakan, tujuh titik pembangunan drainase tersebar di Kecamatan Kragilan dan di Kecamatan Ciruas.
Baca Juga: ICMI Banten Diharapkan Jadi Mitra Kritis dalam Pengawasan Pemerintahan Andra dan Dimyati
“Ada Desa Cisait dan Desa Silebu, Kecamata Kragilan, kemudian ada di Desa Kaserangan, Kecamatan Ciruas,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, pada Rabu, 26 Februari 2025.
Ia menjelaskan, pembangunan drainase di tujuh lokasi tersebut bertujuan untuk mencegah terjadinya banjir di sekitar lingkungan Puspemkab Serang.
“Dasar pemikirannya jangan sampai adanya pembangunan Puspemkab itu justru menimbulkan kondisi genangan atau lingkungan banjir di sekitarnya. Kalau terjadi banjir nantinya orang-orang mempermasalahkan Puspemkab,” katanya.
Baca Juga: Najib Hamas Angkat Suara Soal Putusan MK: Para Pemilih dan Relawan Tetap Rapatkan Barisan!
Ronny menuturkan, saat ini terdapat 64 permohonan pembangunan drainase yang disampaikan oleh desa setalah adanya Muyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrembangdes) tahun 2024.
“Karena anggaran terbatas jadi tidak mungkin semua drainase akan dibangun oleh DPUPR. Tapi yang membangun bukan hanya PUPR saja ada juga dinas lain yakni DPRKP (Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman),” ungkapnya.
Pihaknya juga masih memiliki kendala dalam perawatan drainase lantaran banyak yang dimanfaatkan oleh oknum dengan mendirikan bangunan diatasnya.
Baca Juga: MUI Kecam Agenda Closing Party Diskotek KM, Bukan Kultur Masyarakat Cilegon
“Dari total drainase yang sudah dibangun hanya 40 persen yang kondisinya baik. Sedangkan sisanya buruk, ada yang tertutup sedimentasi, ada yang ditutup dengan bangunan,” paparnya.***