BANTENRAYA.COM – Para nelayan mengaku resah dengan keberadaan pagar laut di Perairan Desa Pedaleman, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang.
Pasalnya, keberadaan pagar laut telah merebut lokasi tangkapan ikan nelayan dan membuat mereka terusir dari tempat mencari nafkah.
Pantauan Bantenraya.com di lapangan, pagar laut tersebut berdasarkan informasi yang diperoleh telah dibangun sejak pertengahan 2024 lalu.
Baca Juga: Link Twibbon Peringatan Isra Miraj 2025, Desain Penuh Warna dan Beda dengan yang Lain
Sama seperti di Kabupaten Tangerang, pagar laut di Tanara ini dibangun dengan bambu yang ditancapkan ke dasar perairan.
Patok-patok ini disusun sehingga menyerupai pagar dan membatasi sebuah area tertentu sehingga kapal nelayan yang bisa melintas.
Yang menjadi masalah, area yang dikavling tersebut merupakan daerah tangkap ikan para nelayan di Kecamatan Tanara selama ini.
Baca Juga: Rekomendasi 8 Lokasi Nongkrong Asik di Tangerang, Instagramable Banget
Nelayan asal Desa Tanara, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang Muhammad Salim mengungkapkan keresahannya terkait keberadaan pagar laut di Perairan Desa Pedaleman.
Pasalnya, lokasi yang kini dikavling tersebut merupakan lokasi tangkap ikan para nelayan kecil yang tak bisa melaut jauh ke tengah laut.
“Sangat menganggu dan merugikan bagi nelayan kecil termasuk yang ada patokanya itu tempat keseharian nelayan kecil melepas jaring,” ujarnya kepada Bantenraya.com, Sabtu 25 Januari 2025.
Baca Juga: Mengenal Ha Young Pemeran Suster Cheon Jang Mi di The Trauma Code Heroes On Call Beserta Instagram
Ia menuturkan, karena terdorong kebutuhan ekonomi para nelayan tetap nekat mencari ikan di area pagar laut.
Akan tetapi, banyak dari mereka yang jaringnya justru tersangkut dan robek sehingga harus pulang dengan tangan hampa.
Belum lagi patok bambu yang patah membuat mereka khawatir melaut karena jika tertabrak bisa membuat perahu bocor.
Baca Juga: Adegan di The Trauma Code Heroes On Call Ini Isyarat Season 2? Begini Respon Ju Ji Hoon
“Kalau patok rusak neraka bagi nelayan. Ketakutan kena tunggak,” katanya.
Lantaran tak bisa mencari ikan di area kavling pagar laut, lanjut Salim, kini para nelayan terpaksa melaut lebih jauh yang membuat biaya operasional semakin membengkak.
Meski biaya operasional bertambah namun hasil tangkapan ikan justru semakin berkurang.
Baca Juga: Sembilan Honorer Pemkab Serang Gagal Seleksi PPPK Tahap 2, Ada yang Masih Tercatat Sebagai ASN
“(Melaut) semakin jauh semenjak ada penanaman bambu, biaya operasional nambah. Keseharian (lokasi tangkap ikan) di pinggir (tak jauh dari pantai yang kini dipasang pagar laut),” ungkapnya.
Ia berharap, pagar tersebut bisa dibongkar sehingga nelayan bisa Kembali mencari ikan dengan tenang.
“Semenjak ada lokasi di pagar penghasilan semakin berkurang. Keinginan nelayan diberantas termasuk penanam (pelaku pemasangan pagar laut). Harus diratakan seperti semula,” tuturnya. ***