BANTENRAYA.COM – Fakultas Tarbiyah dan Keguruan atau FTK Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten atau UIN SMHB menggelar kegiatan Orientasi Kepramukaan bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam atau PAI dan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah atau PGMI, Selasa, 2 Desember 2025.
Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Lantai 3 Gedung A Fakultas Tarbiyah dan Keguruan itu, dihadiri oleh Ketua Kwartir Daerah Banten Septo Kalnadi, Wakil Dekan III FTK Moch Subekhan, Ketua Gudep Putra Sayehu, Pembina Pandega Putra Miftahul Rachmat, Pembina Pandega Putri Imas Mastoah, dan Pembina Penegak Putra Muhamad Wahyudin, jajaran pimpinan universitas, pembina gugus depan, serta ratusan mahasiswa baru sebagai peserta.
BACA JUGA: Agrowisata Cikapek Lebak Baru Akan Diresmikan 2026, Anggaran Pembangunan Rp12 Miliar
Wakil Dekan III FTK Moch Subekhan menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat kepada seluruh peserta. Dirinya menegaskan bahwa orientasi kepramukaan merupakan langkah strategis dalam membangun generasi muda yang disiplin, bertanggung jawab, serta mencintai lingkungan.
“Kepramukaan menjadi media untuk memperkuat karakter mahasiswa sebagai calon pendidik masa depan yang menjadi pendidik berkarakter dan berjiwa disiplin,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Ketua Kwarda Banten Septo Kalnadi. Dirinya mengapresiasi semangat luar biasa para mahasiswa dan menilai keterlibatan 300 mahasiswa PAI dan PGMI mencerminkan antusiasme tinggi serta jiwa kepramukaan yang membara.
“Ini patut diapresiasi, karena mahasiswa menunjukkan energi, disiplin, dan komitmen yang kuat dalam menumbuhkan tunas muda generasi bangsa,” ungkapnya.
BACA JUGA: 373 Kecelakaan di Tol Tangerang Merak Selama 2025, Kelalaian Pengemudi Disebut Jadi Pemicu Utama
Sementara itu, Ketua Gudep 01.281 UIN SMHB Sayehu memaparkan bahwa orientasi kepramukaan bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi wadah strategis pembinaan karakter, kepemimpinan, dan kecakapan hidup (life skills) bagi mahasiswa Tarbiyah.
“Berlandaskan Tri Darma Perguruan Tinggi serta Tri Bina Pramuka, kegiatan ini dirancang untuk memadukan aspek intelektual, emosional, moral, dan sosial secara seimbang,” katanya.
Sayehu menegaskan, kepramukaan berperan besar dalam memperkuat integritas dan identitas mahasiswa Tarbiyah.
“Pramuka mengajarkan ketakwaan, kedisiplinan, kerja sama, kepemimpinan, dan pengabdian. Semua nilai itu relevan bagi calon guru masa depan,” jelasnya.
BACA JUGA: Rekomendasi Charger iPhone yang Sudah punya Sertifikasi MFi, Baterai Awet Buat Anti Mati Gaya
Sayehu berharap, melalui orientasi tersebut, mahasiswa PAI dan PGMI bisa memanfaatkan pramuka sebagai ruang pertumbuhan diri, bukan sekadar ikut-ikutan; menemukan minat dan bakat, baik di bidang kepemimpinan, seni, pendidikan, jurnalistik, maupun kegiatan social; membentuk karakter pendidik yang unggul, religius, berintegritas, kreatif, dan siap mengabdi kepada masyarakat; dan menghidupkan kembali semangat gerakan Pramuka di lingkungan kampus sebagai wujud cinta tanah air dan komitmen kebangsaan.
Sayehu menegaskan, orientasi kepramukaan tidak hanya berfungsi sebagai kegiatan pengenalan organisasi, tetapi sebagai proses pembinaan berkelanjutan yang sejalan dengan Tri Darma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat) serta Tri Bina Pramuka (bina diri, bina satu sama lain, dan bina masyarakat).
“Integrasi antara ranah akademik dan kepramukaan menjadikan mahasiswa Tarbiyah lebih siap menghadapi tantangan dunia pendidikan yang dinamis, bermoral, dan berbasis nilai-nilai karakter bangsa,” paparnya.
Dengan demikian, lanjut Sayehu, orientasi kepramukaan ini diharapkan mampu menumbuhkan motivasi mahasiswa untuk aktif, kreatif, disiplin, serta memiliki komitmen terhadap pengembangan diri dan pengabdian kepada masyarakat melalui kegiatan kepramukaan.
BACA JUGA: Daftar Film Bioskop Cilegon yang Tayang Hari Ini Disertai Harga Tiket, Ada Riba hingga Agak Laen
“Kegiatan ini menjadi fondasi awal bagi terbentuknya pendidik yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara emosional dan kuat secara spiritual, sesuai visi Fakultas Tarbiyah dalam mencetak guru-guru yang berjiwa pemimpin, berakhlak mulia, dan bermanfaat bagi umat,” tuturnya.
Sayehu menuturkan, orientasi kepramukaan menempati posisi penting di lingkungan FTK karena selaras dengan visi fakultas untuk mencetak pendidik yang unggul, berkarakter Islami, moderat, dan berkontribusi bagi bangsa. Hal tersebut sekaligus meneruskan warisan para tokoh pendiri Pramuka di lingkungan UIN SMH Banten sejak era STAIN seperti almarhum Prof Dr HMA Tihami dan para pendahulu lainnya.
Sayehu mengajak agar seluruh mahasiswa PAI dan PGMI dapat memanfaatkan Pramuka sebagai ruang pembentukan diri, menemukan bakat, dan menanamkan identitas sebagai calon pendidik yang religius, berintegritas, dan siap mengabdi.
“Terima kasih kepada seluruh pembina Penegak dan Pandega, Racana, Ambalan Sultan Maulana Hasanuddin dan Nyi Ageng Ratu Ayu Kirana, serta tenaga kependidikan FTK yang telah mendukung kegiatan ini. Semoga orientasi ini menjadi langkah awal pembentukan generasi pendidik yang unggul, moderat, dan berwawasan global sesuai visi FTK dan UIN SMH Banten untuk menjadi institusi yang terkemuka di tingkat ASEAN pada tahun 2032,” katanya.
BACA JUGA: Nanjing University Beri Beasiswa Penuh di 2026 untuk Mahasiswa Indonesia Kuliah S2 dan S3
Kepramukaan FTK UIN SMH Banten Dapat Apresiasi dari Rektor
Rektor UIN SMHB Prof Dr KH Muhammad Ishom mengapresiasi penuh penyelenggaraan orientasi kepramukaan. Menurutnya, pembentukan karakter mental mahasiswa adalah bagian esensial dari pendidikan, dan Pramuka merupakan media efektif dalam menanamkan nilai-nilai Dasa Darma.
“Kegiatan seperti ini harus terus diperkuat untuk menyiapkan tunas muda yang berakhlak, berjiwa pemimpin, dan mencintai bangsa,” ujarnya.
Dukungan rektor tersebut, menegaskan bahwa integrasi nilai kepramukaan dengan keilmuan Tarbiyah merupakan langkah strategis dalam mewujudkan lulusan yang unggul, berkarakter, dan siap mengabdi bagi umat dan negara. ***



















