BANTENRAYA.COM – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) berhasil meraih medali dalam Asean Future Sustainable Leaders (A-FSL) 2025. Mereka yang berhasil meraih medali adalah Fenni Arrohmani, Rahmelia Anjani dan Diva Aninda.
Wulan Retnowati, salah seorang pendamping mahasiswa Untirta mengatakan, A-FSL 2025 merupakan inisiatif unggulan yang digagas oleh asean accounting education workgroup (AAEW), sebuah platform regional yang menyatukan institusi penA-FSL 2025didikan akuntansi di seluruh Asean untuk memperkuat kolaborasi akademik, memajukan keberlanjutan, dan mengatasi tantangan global melalui pendidikan.
FEB Untirta Raih Medali di A-FSL 2025, Diadakan oleh Universitas Terbuka
Menurutnya, Tahun ini, A-FSL 2025 dilaksanakan di Universitas Terbuka, Indonesia, yang semakin menegaskan komitmen universitas terhadap pembelajaran terbuka, inovasi, dan kemitraan regional.
BACA JUGA: Kendala Waktu dan Anggaran, Pembangunan Jalan Usaha Tani di Banten Dilanjut Tahun Depan
Sebagai pemimpin dalam pendidikan jarak jauh dan fleksibel, Universitas Terbuka memastikan aksesibilitas program ini bagi beragam peserta di seluruh ASEAN, memungkinkan keterlibatan yang luas dari berbagai latar belakang budaya dan akademik.
Ia menjelaskan, Asean adalah kawasan yang dinamis dan beragam dengan lebih dari 650 juta penduduk, kaya akan warisan budaya dan potensi ekonomi yang kuat.
Namun, kawasan ini menghadapi tantangan mendesak seperti perubahan iklim, meningkatnya ketimpangan, degradasi lingkungan, dan kebutuhan akan pemulihan ekonomi yang inklusif.
Mengatasi masalah-masalah ini membutuhkan solusi inovatif, multidisiplin, dan berpusat pada masyarakat yang melampaui batas-batas negara.
BACA JUGA: 399 Pekerja di Cilegon Dipecat Sepanjang 2025, Mayoritas Karena Efisiensi Perusahaan
Senada disampaikan pendamping lainnya Munawar, A-FSL 2025 dirancang sebagai platform multi-acara yang menampilkan seminar internasional, kompetisi regional, program layanan masyarakat dan pertukaran budaya internasional, serta pertemuan tahunan AAEW, yang menghubungkan pengetahuan akademis dengan tindakan praktis, mendorong kolaborasi lintas batas, dan mempromosikan rasa identitas ASEAN yang kuat.
Ia mengaku, program ini bertujuan untuk memberdayakan pemuda ASEAN agar menjadi agen aktif pembangunan berkelanjutan dengan membekali mereka dengan keterampilan kepemimpinan, kreativitas, dan pola pikir kolaboratif; membina kerja sama lintas batas melalui inisiatif bersama yang membahas tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) di berbagai bidang seperti kesehatan, pendidikan, aksi iklim, pengurangan ketimpangan, dan pertumbuhan ekonomi inklusif; menjembatani akademisi dan praktik komunitas dengan menerjemahkan wawasan penelitian dan pendidikan menjadi solusi nyata berbasis komunitas.
“Dan memperkuat pemahaman dan solidaritas budaya melalui pertukaran mendalam dan pengalaman bersama, yang pada akhirnya membina jaringan pemimpin ASEAN generasi mendatang yang visioner, kolaboratif, dan berwawasan budaya, yang mampu mengubah tantangan regional menjadi peluang bagi pertumbuhan inklusif, pengelolaan lingkungan, dan integrasi regional berkelanjutan,” kata Munawar.
Sementara Itu, Agus yang juga mendampingi mahasiswa Untirta menambahkan, A-FSL 2025 bertujuan untuk membina jaringan pemimpin Asean generasi mendatang yang visioner, kolaboratif, dan berwawasan budaya, yang mampu mengubah tantangan regional menjadi peluang bagi pertumbuhan inklusif, pengelolaan lingkungan, dan integrasi regional yang berkelanjutan. ***
















