BANTENRAYA.COM – Ribuan buruh kembali mengelar demo di depan Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi (KP3B) Provinsi Banten, Rabu 5 Januari 2022.
Para buruh menuntut agar Gubernur Banten Wahidin Halim merevisi upah mininum kabupaten/kota 2022 agar naik 5,4 persen.
Dalam aksi demo tersebut, buruh memblokade empat jalur Jalan Syekh Nawawi Albantani depan KP3B.
Baca Juga: Video Berjudul Yang Terjail Viral di Media Sosial, Dibuat Ridwan Kamil
Pantauan Bantenraya.com, dengan kondisi tersebut aparat kepolisian melakukan pengalihan arus dengan menutup ruas jalan.
Pengendara dari Simpang Empat Palima dan Simpang Empat Boru tak diperkenankan berbelok ke Jalan Syekh Nawawi Albantani.
Ketua DPD Serikat Pekerja Nasional (SPN) Provinsi Banten Intan Indria Dewi mengatakan, pihaknya tak akan berhenti untuk memperjuangkan kesejahteraan buruh.
Baca Juga: Usai Kepergok Ciuman dengan Ayu Aulia, Zikry Daulay Ucapkan ini, Netizen: Jejak Digital Ngeri
Tak hanya buruh, hari ini unsur mahasiswa dan masyarakat akan ikut turun karena adanya darurat kepemimpinan di Banten.
“Saat ini Banten sedang dalam situasi darurat upah dan darurat kepemimpinan. Maka besok seluruh elemen buruh, mahasiswa dan rakyat akan menyatukan kekuatan,” ujarnya saat dihubungi wartawan, Selasa 4 Januari 2022.
Ia menjelaskan, dalam aksinya hari ini pihaknya membawa tiga tuntutan kepada Gubernur Banten Whaidin Halim.
Baca Juga: Profil dan Biodata Dorce Gamalama yang Baru Saja Mendapatkan Perawatan Intensif di Rumah Sakit
Pertama, meminta gubernur untuk merevisi UMK 2022 menjadi naik 5,4 persen rata untuk seluruh kabupaten/kota di Banten.
Tuntutan kedua, meminta Gubernur Banten untuk mencabut laporannya ke Polda Banten terhadap 6 anggota serikat buruh atau serikat pekerja tanpa syarat.
“Selanjutnya hentikan kriminalisasi terhadap buruh dan mahasiswa,” katanya. ***


















