BANTENRAYA.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten mencatat, garis kemiskinan di Banten mengalami kenaikan menjadi Rp3.571.691 per rumah tangga dalam sebulan pada Maret 2025.
Angka tersebut meningkat dibandingkan dengan kondisi bulan September tahun 2024 sebesar Rp3.337.015 per bulan.
Ketua Tim Statistisi Sosial BPS Banten Adam Sofian menjelaskan, rata-rata jumlah anggota rumah tangga di Banten sebanyak 5,2 orang, sementara besaran pendapatan garis kemiskinan per orang ialah Rp684.232.
“Kenaikan ini dipengaruhi oleh peran komoditas terhadap garis kemiskinan. Kondisi bulan Maret 2025 naik dibandingkan September 2024 sebesar Rp667.403,” kata Sofian kepada awak media, Jumat 25 Juli 2025.
Secara umum, tingkat kemiskinan di Banten mengalami penurunan sekitar 4,7 ribu jiwa, atau berkurang dari 777 ribu menjadi 772 ribu jiwa selama enam bulan terakhir.
Baca Juga: Bupati Pandeglang Dukung Warga Kembangkan Peternakan Berkualitas
“Kemiskinan turun dari 5,70 persen menjadi 5,63 persen. Secara rinci, presentasi kemiskinan di perkotaan mengalami kenaikan, dari 5,57 persen menjadi 5,58 persen. Sementara di pedesaan turun dari 6,20 persen menjadi 5,89 persen,” jelas Adam.
Meski demikian, secara kualitas penurunan kemiskinan ini terbilang kurang bagus lantaran Indeks Kedalaman Kemiskinan meningkat dari 0,799 pada September 2024 menjadi0,847 pada Maret 2025.
Serta Indeks Keparahan Kemiskinan juga meningkat dari 0,154 September 2024 menjadi 0,210 pada periode Maret 2025.
Sebagai informasi, Indeks kedalaman kemiskinan mengindikasikan jarak rata-rata pengeluaran penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Indeks keparahan kemiskinan mengindikasikan ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin.
“Artinya perubahan yang tadinya miskin kemudian tidak menjadi miskin itu lebih sedikit, dengan adanya bantuan pemerintah diharapkan bisa meminimalisir ketimpangan ini,” kata Sofian.(***)


















