BANTENRAYA.COM — Lebih dari 80 ribu lulusan SMP di Banten dipastikan gagal masuk ke SMA dan SMK negeri pada tahun ajaran 2025/2026.
Berdasarkan data Dindikbud Provinsi Banten, tercatat sebanyak 86.523 siswa tidak tertampung di SMA dan SMK negeri melalui Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB).
Plt Kepala Dindikbud Banten, Lukman, membenarkan kondisi tersebut. Menurutnya, jumlah pendaftar jauh melebihi daya tampung SMA dan SMK negeri.
“Iya, dari total pendaftar di SMAN itu 109.220 orang, yang lulus hanya 47.323 orang. Sedangkan di SMKN, dari 55.648 pendaftar, yang diterima hanya 31.022,” kata Lukman, Rabu 9 Juli 2025.
Ia menjelaskan, kuota penerimaan siswa baru tahun ini hanya mencakup 47.700 kursi untuk SMA negeri dan 34.128 kursi untuk SMK negeri.
Sementara itu, sekitar 85 ribu kursi tambahan disiapkan dari sekolah swasta yang bergabung dalam program Sekolah Gratis.
“Setiap rombongan belajar (rombel) dibatasi maksimal 36 siswa, sesuai aturan dari Kementerian Pendidikan. Ini jadi batasan dalam menambah kapasitas,” jelasnya.
Lukman menambahkan, tingkat partisipasi sekolah di Banten saat ini masih berada di angka 69 persen.
Namun ia optimistis angka itu bisa meningkat seiring optimalisasi program Sekolah Swasta Gratis.
“Dengan program yang dicanangkan oleh Pak Gubernur dan Wakil Gubernur, kami optimis partisipasi bisa naik hingga 90 persen,” ujarnya.
Baca Juga: Lengkap! Jadwal Pertandingan Pekan Pertama Super League 2025/2026, Dimulai Pada 8 Agustus
Menanggapi kondisi ini, Gubernur Banten Andra Soni menyadari keterbatasan jumlah sekolah negeri dan daya tampung sebagai persoalan tahunan.
Ia menegaskan bahwa program Sekolah Swasta Gratis merupakan salah satu solusi yang sudah disiapkan pemerintah.
“Kita sadari jumlah unit sekolah terbatas. Setiap tahun kendala kita seperti itu. Tapi tentu tidak bisa serta-merta membangun sekolah baru. Maka program sekolah gratis di swasta itu harus kita maksimalkan,” kata Andra.
Baca Juga: Lantik Deden Jadi Sekda, Andra Amanatkan Bekerja Maksimal
Menurutnya, pemerintah telah membuka ruang bagi siswa yang tidak tertampung di sekolah negeri untuk bisa melanjutkan pendidikan di sekolah swasta mitra pemerintah.
“Pemerintah sudah bekerja sama dengan sekolah swasta. Mereka yang tidak tertampung di negeri bisa tetap sekolah tanpa membayar biaya,” tegasnya. ***
 
			

















