BANTENRAYA.COM – Wakil Gubernur atau Wagub Banten Ahmad Dimyati Natakusumah menyatakan geram dengan aksi premanisme investasi di Cilegon.
Wagub Banten memberi peringatan keras, tidak boleh ada pihak yang mengganggu iklim investasi di Provinsi Banten terutama ketika dia memimpin Provinsi Banten.
Sebab siapa pun yang mengganggu iklim investasi Provinsi Banten maka akan sang Wagub Banten sikat.
“Saya sampaikan sekali lagi enggak boleh ada yang mengganggu-ganggu di Banten ini, selama kami memimpin,” katanya.
Dimyati menyatakan dia meminta agar premanisme investasi ditindak dengan tegas oleh penegak hukum.
“Saya sudah bilang sikat orang-orang yang mengganggu investasi. Pokoknya sikat orang-orang yang mengganggu keamanan ketertiban masyarakat,” sambung Dimyati.
Dimyati bahkan menganggar yang mengganggu investasi di Banten sebagai musuh dirinya.
“Yang membuat onar dan mengganggu orang berinvestasi itu musuh saya. Musuh saya,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, Polda Banten menetapkan 3 orang tersangka kasus pemerasan permintaan proyek senilai Rp5 triliun kepada pihak Chengda Engineering Co, Jumat 16 Mei 2025.
Baca Juga: Pramono Klaim Kebijakan ASN Wajib Naik Transum Berjalan Efektif
Ketiga tersangka kasus minta proyek itu terdiri atas Ismatullah Wakil Ketua Kadin Kota Cilegon Bidang Industri, Rufaji Jahuri Ketua HNSI Kota Cilegon, dan Muh. Salim yang merupakan Ketua Kadin Kota Cilegon.
Dimyati menyampaikan kekhawatirannya akibat dari ulah beberapa oknum yang diduga merupakan pengusaha di Kota Cilegon itu yang merusak citra Banten khususnya dan citra Indonesia secara umum bahkan di tingkat internasional karena berita ini sudah menjadi konsumsi media internasional.
Dia khawatir efek buruk dari pemberitaan ini akan memberikan image yang negatif terhadap investasi di Provinsi Banten.
Baca Juga: Tak Ada Ragnar Oratmangoen, Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
Akhirnya dampak buruk yang bisa terjadi adalah para investor malas atau ragu-ragu ketika ingin menanamkan investasinya di Provinsi Banten.
Untuk itu dia mengajak semua pihak untuk menjaga investasi yang selama ini sudah baik di Provinsi Banten jangan sampai malah dirusak dengan tidak bertanggung jawab.
“Apalagi ini sudah ditayangkan di tingkat internasional. Orang mau investasi, jadi ditunda. Orang mau investasi jadi mikir dua kali. Ini kan sudah problem,” katanya. ***