BANTENRAYA.COM – Berdasarkan evaluasi kinjerja tim pengendali intalasi daerah (TPID) di Banten, dua daerah yakni Kota Cilegon dan Kota Tangerang mendapatkan nilai yang paling rendah dari sisi aspek proses.
Asisten Pengembangan BUMN Bidang Industri Manufaktur, Agro Farmasi, dan Kesehatan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI Edy Yusuf mengatakan, masing-masing daerah tersebut mendapat nilai 39,75 untuk Kota Tangerang dan 39,49 untuk Kota Cilegon dari ukuran 100 poin.
Sedangkan Dalam TPID Award 2024, Kota Madiun menjadi yang terbaik dengan mengoleksi poin sempurna 100.
“Kalau indeks harga konsumen (IHK) mohon maaf sekali, Kota Tangerang dan Cilegon harus melakukan perbaikan yang signifikan di aspek proses,” kata Edy dalam rapat koordinasi TPID dan TP2DD se Banten di Pendopo Gubernur Banten, Jumat 7 Maret 2025.
Baca Juga: Tips Sehat dengan Konsumsi Ini Selama Berpuasa Agar Bebas dari Sembelit
Beberapa kriteria lain yang menjadi penilaian untuk pertimbangan champion adalah aspek output, dan aspek outcome.
“Kalau asepk proses berkaitan dengan yang saya sampaikan koordinasi, kemudian di output itu program-program unggulannya apa, kemudian terkait dengab outcome itu berkaitan dengan performa dari masing-masing daerah,” imbuhnya.
Selain itu daerah TPID non IHK di Banten juga mendapat nilai merah, seperti Pandeglang 44,79 poin, Tangerang Selatan 47,46 poin, Kabupaten Lebak 29,06 poin, dan Kabupaten Tangerang 16,49 poin.
“Namun secara umum, kondisi inflasi di Banten ini masih dapat terkendali dengan baik,” ujar Edy.
Selain itu, Edy juga menghimbau kepada pemerintah daerah supaya memaksimalkan elektronifikasi transaksi pemerintah daerah (ETPD), sebab mampu meningkatkan PAD hingga 11 persen.
Baca Juga: Atasi Longsor Padarincang, BPBD Kerahkan 3 Unit Alat Berat
“Berdasarkan data yang diperoleh, kita ingin ada peningkatan PAD, kita adakan digitalisasi ada transparansi, transaksi nyaman dan aman, proses lebih cepat, ini yang paling penting dan akhirnya pada PAD bisa meningkat,” katanya. (***)


















