BANTENRAYA.COM – BANTEN RAYA – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten telah mengalokasikan anggaran Rp400 miliar lebih untuk program sekolah gratis di sekolah negeri dan swasta. Namun, program ini ternyata tidak diperuntukkan bagi semua siswa karena hanya siswa kelas X yang akan mendapatkan program ini.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten Lukman mengatakan, program sekolah gratis yang merupakan janji kampanye pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten terpilih Andra Soni dan Dimyati Natakusumah ditujukan bagi 1.540 sekolah negeri dan swasta tingkat SM/ SMK. Dan SKh. Program ini rencanannya akan dilaunching oleh Andra sendiri setelah dia dilantik sebagai Gubernur Banten.
“Ini untuk kelas X,” kata Lukman.
Nantinya, secara bertahap program sekolah gratis akan diberlakukan kepada semua kelas. Namun tentu saja harus disesuaikan dengan kemampuan keuangan yang dimiliki Pemerintah Provinsi Banten. Program sekolah gratis akan diberlakukan pada tahun ajaran baru 2025/ 2026.
Baca Juga: Gas Elpiji 3 Kg Langka di Kota Serang, Kata Dinkop UKM Akibat Libur Panjang
Lukman mengatakan, ada sejumlan sekolah swasta besar yang menolak program sekolah gratis. Umumnya, mereka adalah sekolah dengan biaya tinggi sehingga sudah sangat cukup memenuhi kebutuhan operasional sekolah dari iuran siswa mereka sendiri. Saat ini sudah ada sejumlah sekolah yang mengajukan menolak program sekolah gratis namun dia tidak menyebutkan jumlahnya.
Menurut Lukman, sekolah yang sudah menerima program sekolah gratis dilarang memungut lagi uang dari orang tua murid. Kecuali, bila ada kesemapatn antara sekolah, komite, orag tua murid, dan persetujuan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten. Bila ada sekolah yang tetap memungut biaya, maka akan diberikan sanksi.
“Sanksinya tidak akan diberikan di bulan berikutnya,” katanya.
Program sekolah gratis sendiri, kata Lukman, merupakan pengganti dana Bantuan Operasional Sekolah atau BOS. Karena itu, tidak akan ada lagi istilah BOS dan digantikan dengan program sekolah gratis ini. Lukman mengklaim sekolah-sekolah swasta mengapresiasi dan menunggu diberlakukannya program sekolah gratis. Sebab bila mengandalkan siswa, banyak siswa yang tidak membayarkan SPP.
“Respons dari temen-teemn swasta mereka sangat senang. Daripada nunggu SPP. Hitungan mereka 50 persen saja yang bayar SPP itu udah bagus,” katanya. (***)