BANTENRAYA.COM – Pemprov Banten mengalokasikan anggaran sebesar Rp450 miliar untuk mendukung program nasional makan bergizi gratis (MBG) dan program sekolah gratis.
Program MBG dan sekolah gratis ini menjadi unggulan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Banten terpilih, Andra Soni dan Dimyati Natakusumah.
Kepala Dindikbud Provinsi Banten Tabrani menjelaskan, dari total anggaran tersebut, Rp311 miliar dialokasikan untuk program MBG.
Baca Juga: Di Indonesia Bisa Miliaran, Di Negara Ini Para Pejabat Justru Tidak Dapat Mobil Dinas
Sementara sisanya di angka sekitar Rp114 miliar digunakan untuk mendukung program sekolah gratis.
“Total anggaran untuk Sekolah Gratis dan MBG mencapai sekitar Rp450 miliar lebih,” kata Tabrani, Selasa 14 Januari 2025.
Tabrani mengungkapkan, program Sekolah Gratis akan dimulai pada tahun ajaran baru, Juli 2025. Sasaran utama program ini adalah siswa kelas 10 SMA, SMK, dan SKh di seluruh Provinsi Banten.
Namun, hingga saat ini, teknis pelaksanaan program tersebut masih dalam pembahasan, termasuk apakah anggaran akan berbasis per siswa atau operasional sekolah.
Program ini akan difokuskan untuk sekolah swasta, mengingat sekolah negeri di Banten sudah digratiskan.
“Tujuannya agar tidak ada anak yang putus sekolah hanya karena alasan biaya,” tegas Tabrani.
Baca Juga: Lecehkan Bocah SD di Masjid Berulang Kali, Pemuda Asal Kota Serang Dituntut 13 Tahun Penjara
Program sekolah gratis dan MBG ini masuk dalam total anggaran belanja Dindikbud Banten sebesar Rp3,7 triliun, yang merupakan alokasi tertinggi dibandingkan seluruh OPD lainnya.
“Dindik menjadi yang terbesar karena anggaran tersebut mencakup belanja pegawai, kemudian operasional 265 sekolah negeri, lalu dana BOS,” ungkapnya.
“Dana BOS kan itu masuknya ke kita, kemuidam juga gaji guru honorer yang akan diangkat menjadi PPPK dan tentu program pemerintah pusat dan program gubernur dan wakil gubernur terpilih,” paparnya.
Baca Juga: Tak hanya Randis Baru, Wabup Lebak Terpilih Juga Bakal Dapat Rp150 Juta Pertahun untuk Sewa Rumdin
Sementara itu, Kepala BPKAD Provinsi Banten Rina Dewiyanti menjelaskan, dalam APBD Tahun Anggaran 2025 yang mencapai Rp11,841 triliun, sektor pendidikan mendapat porsi 33,51 persen.
“Untuk APBD Provinsi Banten TA 2025 terdiri dari 152 program, 330 kegiatan, dan 1253 sub-kegiatan,” tuturnya.
“Untuk mandatory spending pendidikan sebesar 33,51 persen, kesehatan sebesar 12,51 persen, infrastruktur sebesar 40,35 persen, belanja pegawai sebesar 19,80 persen, APIP sebesar 0,14 persen, serta PSDM aparatur sebesar 0,33 persen,” jelasnya.
Baca Juga: Jaga Kualitas Jadi Kunci Astron Kido Serang Tetap Eksis Sejak Tahun 2008
Diketahui, rincian alokasi anggaran Sekolah Gratis meliputi wilayah Tangerang Raya, yakni Rp32,24 miliar untuk 21.496 siswa SMA swasta.
Kemudian Rp68,60 miliar untuk 38.113 siswa SMK swasta, Rp3,82 miliar untuk 3.189 siswa SKh swasta, dan Rp6,19 miliar untuk 5.165 siswa MA swasta.
Sementara, di wilayah Serang Raya, Cilegon, Lebak, dan Pandeglang (Seragon), alokasinya mencakup Rp4,79 miliar untuk 5.326 siswa SMA swasta.
Baca Juga: Ricuh, 8 Tembakan Peringatan Dilepaskan saat Penjemputan Terduga Pelaku Pencabulan 9 Anak di Lebak
Rp19,00 miliar untuk 15.838 siswa SMK swasta, Rp1,57 miliar untuk 2.094 siswa SKh swasta, dan Rp8,52 miliar untuk 11.369 siswa MA swasta.
Dalam kesempatan terpisah, Penjabat (Pj) Gubernur Banten Abdulrauf Damenta menekankan pentingnya efisiensi dalam penggunaan anggaran.
“Belanja daerah harus dimanfaatkan secara optimal dan fokus pada program yang memberikan nilai tambah bagi masyarakat,” ujarnya.
Baca Juga: Tak hanya Randis Baru, Wabup Lebak Terpilih Juga Bakal Dapat Rp150 Juta Pertahun untuk Sewa Rumdin
“Dengan alokasi besar untuk sektor pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur, kami berharap dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik serta mempercepat pencapaian target pembangunan di wilayah tersebut,” tambahnya. ***
 
			

















