Senin, 29 September 2025
Banten Raya
  • Daerah
  • NasionalNew
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal
No Result
View All Result
Banten Raya
  • Daerah
  • NasionalNew
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal
Senin, 29 September 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Banten Raya
  • Daerah
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal

Resiliensi Masyarakat di Area Rawan Bencana

Burhanudin Raya Rambani Oleh: Burhanudin Raya Rambani
11 Juni 2024 | 18:28
Resiliensi Masyarakat di Area Rawan Bencana

Sri Sumartini, S.Kp., M.Kep soal area rawan bencana. Dok. Pribadi

Bagikan Ke WhatsAppBagikan Ke FacebookBagikan Ke TwitterBagikan Ke Telegram

Oleh: Sri Sumartini, S.Kp., M.Kep
Program Studi Keperawatan, Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia

BANTENRAYA.COM – Resiliensi sangat dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, yang kita ketahui dalam kehidupan dan penghidupannya bergantung pada kondisi sumber daya alam dan lingkungan yang akhir-akhir ini mengalami perubahan secara signifikan. Pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan yang tidak dilakukan tata kelola (govenance) yang baik dan diperparah oleh perubahan iklim dan cuaca berdampak pada peningkatan dan intensitas bencana.

BacaJuga

Ruli Riatno soal pengelolaan sampah di Banten

JAWARA BERKAH: Mengubah Paradigma Sampah dari Bencana Menjadi Berkah di Banten

26 September 2025 | 14:53
Manufaktur Fauwzi

Algoritma, Buruh, dan Ketimpangan Baru

23 September 2025 | 17:12
Perempuan Berdaya Kota Cilegon Maju

Perempuan Berdaya Kota Cilegon Maju, Peran Strategis FORHATI dalam Peningkatan SDM

20 September 2025 | 15:30
Kemerdekaan dan Moderasi Beragama: Menyalakan Api Persatuan di Tengah Perbedaan

Kemerdekaan dan Moderasi Beragama: Menyalakan Api Persatuan di Tengah Perbedaan

16 Agustus 2025 | 20:53

Menurut Info Bencana BNPB (2024), tercatat sebagian besar (80-90%) Indonesia selalu waspada terhadap kejadian bencana hidrometeorologi, baik hidrometeorologi basah maupun kering. Kejadian bencana hidrometeorologi dapat terjadi sepanjang tahun, hal ini erat kaitannya dengan perubahan sumber daya alam dan lingkungan. Banjir dan longsor merupakan jenis bencana yang terjadi pada musim penghujan, sedangkan kekeringan berdampak pada kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Asap akibat karhutla menjadi bencana yang terjadi pada musim kemarau.

Baca Juga: Puluhan Warga Tertipu Investasi Emas Antam, Kerugian Capai Rp 400 Juta Lebih, Pelaku kini DPO Polisi

Jumlah kejadian, korban jiwa, dan rumah yang rusak akibat bencana termasuk banjir, tanah longsor, kekeringan, dan karhutla. Jika dibandingkan kejadian bencana yang terjadi di bulan April tahun 2023 dan 2024 tampak seluruh kejadian mengalami penurunan. Kejadian banjir mengalami penurunan dari 93 kejadian menjadi 88 kejadian. Kejadian cuaca ekstrem yang merupakan kejadian paling sering terjadi di tahun 2023 dengan 112 kejadian turun drastis pada tahun 2024 menjadi 11 kejadian. Kejadian tanah longsor juga mengalami penurunan kejadian cukup drastis, di mana pada tahun 2023 terjadi sebanyak 73 kejadian turun menjadi 12 kejadian pada tahun 2024. Sedangkan untuk kejadian gelombang pasang/ abrasi pada tahun 2023 terjadi sebanyak 4 kali namun pada tahun 2024 tidak ada kejadian (0 kejadian).

Peningkatan frekuensi dan intensitas bencana berkaitan terhadap peningkatan kerentanan penduduk. Untuk menjamin keberlangsungan kehidupan (daily life) dan keberkanjutan penghidupan (livelihood), penduduk melakukan respons sesuai dengan kapasitas yang didasarkan pada berbagai sumber daya (manusia, alam, fisik, finansial dan sosial) yang dimiliki. Sumber daya masyarakat dapat menentukan kapasitas kesiapsiagaan, mitigasi, dan adaptasi penduduk terhadap bencana.

Baca Juga: Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Filipina Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia

Respons yang dilakukan oleh Masyarakat menentukan tingkat resiliensi mereka dalam menghadapi bencana. Resiliensi memiliki definisi yang beragam sehingga menyesuaikan dengan konteks sistem sosial dan ekologinya. Resiliensi menjadi kata yang seringkali muncul dan menjadi buzzword dalam konteks pembangunan global. Kata ini menjadi topik pada “The Global Development Buzzword of 2012” oleh situs devex.com, sebuah situs yang bergerak dalam bidang kemanusiaan. Kata resiliesi juga berkaitan dengan sustainable yang juga menjadi buzzword perangkat ke-2 dalam segala aktivitas pembangunan. Walker dan Cooper (2011) menekankan bahwa kata “resiliensi” menjadi “a persuasive idiom of global governance”, yaitu idiom yang sudah meluas dalam tata kelola global.

Dalam berbagai model dan kerangka kerja, resiliensi diartikan sebagai “kemampuan komunitas yang terdampak untuk mengatur/mengorganisir dirinya sendiri, belajar, dan kuat pulih dari situasi sebelumnya yang lebih buruk”. Upaya untuk merespons perubahan lingkungan dan bencana sangat dipengaruhi oleh kemampuan (kapasitas masyrakat) menghadapi dan mengantisipasi ancaman. Namun dalam meningkatkan resiliensi, kesiapsiagaan masyarakat menjadi salah satu faktor yang mendukung akan terbentuknya resiliensi pada masyarakat. Tujuan utama dari kesiapsiagaan adalah untuk meminimalkan dampak terhadap kehidupan, terutama korban jiwa dan kesehatan, serta berkelanjutan penghidupan masyarakat, khususnya yang tinggal di daerah rawan terhadap bencana.

Baca Juga: Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Bank BJB Tawarkan Savings Bond Retail Seri SBR013

Tingkat resiliensi masyarakat yang beragam dipengaruhi oleh kapasitas mereka dalam menghadapi perubahan lingkungan yang berdampak pda bencana serta ditandai oleh kesiapsiagaan dan kemampuan mitigasi dan adaptasi. Tingkat resiliensi masyarakat akan tinggi bila kapasitas penduduk tinggi dan sebaliknya tingkat resiliensi rendah atau bahkan sampai pada tingkat paling rendah (gagal) bila masyarakat tidak mampu menghadapi bencana.

Namun demikian, tingkat resiliensi masyarakat dapat ditingkatkan melalui dukungan kebijakan dan program dari pemerintah dan stakeholders lainnya. Dukungan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas penduduk dalam menghadapi bencana. Kebijakan dan program yang dilakukan adalah peningkatan kesiapsiagaan untuk merespons kondisi darurat bencana, peningkatan upaya mitigasi dan adaptasi, baik yang berkaitan dengan kehidupan maupun penghidupan masyarakat, peningkatan perlindungan. (*)

Tags: Bencanamasyarakatresiliensiresiliensi bencanaSumber daya alam

Related Posts

Ruli Riatno soal pengelolaan sampah di Banten
Opini

JAWARA BERKAH: Mengubah Paradigma Sampah dari Bencana Menjadi Berkah di Banten

26 September 2025 | 14:53
Manufaktur Fauwzi
Opini

Algoritma, Buruh, dan Ketimpangan Baru

23 September 2025 | 17:12
Perempuan Berdaya Kota Cilegon Maju
Daerah

Perempuan Berdaya Kota Cilegon Maju, Peran Strategis FORHATI dalam Peningkatan SDM

20 September 2025 | 15:30
Kemerdekaan dan Moderasi Beragama: Menyalakan Api Persatuan di Tengah Perbedaan
Opini

Kemerdekaan dan Moderasi Beragama: Menyalakan Api Persatuan di Tengah Perbedaan

16 Agustus 2025 | 20:53
Peran Mikrokontroler Sebagai Otak dari Teknologi Otomatis Sistem Kontrol
Opini

Peran Mikrokontroler Sebagai Otak dari Teknologi Otomatis Sistem Kontrol

11 Agustus 2025 | 09:32
Jelang HUT RI 17 Agustus, Viral Fenomena Pengibaran Bendera One Piece Ternyata Ini Arti dan Maknanya
Opini

Republik yang Menua, Habis Gelap Terbitlah Terang?

8 Agustus 2025 | 07:47
Load More
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Erafone

Erafone Ahmad Yani Serang Hadir dengan Tampilan Baru yang Lebih Lengkap

28 September 2025 | 14:31
dosen Untirta dukung urban farming

Dosen UNTIRTA Dorong Urban Farming di Kota Serang Baru Lewat Pengelolaan Lahan Tidur dan Pemanfaatan Magot

28 September 2025 | 23:04
Mbanking BCA atau BCA Mobile eror

Mbanking BCA Eror Kah, Nasabah Keluhkan Sulitnya Akses Transaksi

29 September 2025 | 07:34
Agus Suparmanto

Sebut Agus Suparmanto Ketua yang Sah, SM Hartono: Tidak Ada Dualisme Kepemimpinan PPP

29 September 2025 | 12:29
hut banten

Ini Rangkaian HUT Banten ke-25, Ada Festival Makanan hingga Fun Run

26 September 2025 | 20:15
Manufaktur Fauwzi

Algoritma, Buruh, dan Ketimpangan Baru

23 September 2025 | 17:12
dlh

DLH Cilegon Gandeng 15 Sekolah Luncurkan Kolase Tahap 2

29 September 2025 | 08:47
Pembebasan lahan JLU Kota Cilegon

Pemkot Cilegon Kejar Target Urus Pembebasan Lahan Untuk JLU 14,7 Hektar

Jamkrida Banten

Jamkrida Banten Terancam Dispensasi, Jika Ekuitas Tak Sampai Rp100 Miliar

Rapat KUA-PPAS Kota Cilegon

Deadline Rapat KUA-PPAS Kota Cilegon Pekan Depan, Pinjaman Rp200 Miliar Masih Buntu

Dibuat dengan Anggaran Jutaan Rupiah, Puluhan Aplikasi Digital di Kota Cilegon Mubazir

Pinjaman Kedelai untuk Pengrajin Tahu dan Tempe di Kota Cilegon Tersalurkan Rp2,7 Miliar

sekolah kedinasan tanpa syarat tinggi badan

Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Masuk Tinggi Badan, Peluang Jadi CPNS Terbuka Lebar

PPPK Banten pertanyakan tukin

Masih Resah, PPPK Banten Pertanyakan Kejelasan Tukin

perbankan

Saham Perbankan dan Perusahaan Ternak Akan Melejit Tahun Depan, Guyuran APBN dan MBG Jadi Pemicu

Pembebasan lahan JLU Kota Cilegon

Pemkot Cilegon Kejar Target Urus Pembebasan Lahan Untuk JLU 14,7 Hektar

29 September 2025 | 17:20
Jamkrida Banten

Jamkrida Banten Terancam Dispensasi, Jika Ekuitas Tak Sampai Rp100 Miliar

29 September 2025 | 17:13
Rapat KUA-PPAS Kota Cilegon

Deadline Rapat KUA-PPAS Kota Cilegon Pekan Depan, Pinjaman Rp200 Miliar Masih Buntu

29 September 2025 | 17:07
Dibuat dengan Anggaran Jutaan Rupiah, Puluhan Aplikasi Digital di Kota Cilegon Mubazir

Pinjaman Kedelai untuk Pengrajin Tahu dan Tempe di Kota Cilegon Tersalurkan Rp2,7 Miliar

29 September 2025 | 17:00
sekolah kedinasan tanpa syarat tinggi badan

Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Masuk Tinggi Badan, Peluang Jadi CPNS Terbuka Lebar

29 September 2025 | 16:58
PPPK Banten pertanyakan tukin

Masih Resah, PPPK Banten Pertanyakan Kejelasan Tukin

29 September 2025 | 16:49
perbankan

Saham Perbankan dan Perusahaan Ternak Akan Melejit Tahun Depan, Guyuran APBN dan MBG Jadi Pemicu

29 September 2025 | 16:25

Recent News

Pembebasan lahan JLU Kota Cilegon

Pemkot Cilegon Kejar Target Urus Pembebasan Lahan Untuk JLU 14,7 Hektar

29 September 2025 | 17:20
Jamkrida Banten

Jamkrida Banten Terancam Dispensasi, Jika Ekuitas Tak Sampai Rp100 Miliar

29 September 2025 | 17:13
Rapat KUA-PPAS Kota Cilegon

Deadline Rapat KUA-PPAS Kota Cilegon Pekan Depan, Pinjaman Rp200 Miliar Masih Buntu

29 September 2025 | 17:07
Dibuat dengan Anggaran Jutaan Rupiah, Puluhan Aplikasi Digital di Kota Cilegon Mubazir

Pinjaman Kedelai untuk Pengrajin Tahu dan Tempe di Kota Cilegon Tersalurkan Rp2,7 Miliar

29 September 2025 | 17:00
Banten Raya

© 2025 Banten Raya - Berkualitas dan Berbeda

Nomor ID Pers : 26666 | Status Pendataan : Terverifikasi Faktual | Sertifikat : 1393/DP-Verifikasi/K/VIII/2025

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi

Ikuti Kami

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

  • Daerah
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal

© 2025 Banten Raya - Berkualitas dan Berbeda