BANTENRAYA.COM – Calon Presiden 2024 dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan turut berbelasungkawa atas gempa hebat yang mengguncang Turki pada Senin, 6 Februari 2023.
Belasungkawa atas gempa yang mengguncang Turki disampaikan Anies Baswedan lewat akun Instagram pribadinya @aniesbaswedan, pada hari ini, Selasa 7 Februari 2023.
“Bumi yang kita sujud adalah satu. Ketika tanah Anda terguncang, kami merasakan getaran yang menghancurkan bangunan dan meninggalkan saudara-saudara kami di Turki dan Suriah di bawah reruntuhan, seolah-olah itu terjadi di tanah kami,” tulis Anies Baswedan.
Baca Juga: Tegaskan Independen, NU Dilarang Ikut Politik Praktis
Selanjutnya, Anies Baswedan mengatakan bahwa saat ini yang bisa dilakukan masyarakat Indonesia adalah mengirimkan doa kepada para korban yang terdampak gempa Turki.
“Kami mengirimi Anda doa dari khatulistiwa,” ungkap Anies.
“Kami memohon kekuatan dan kesabaran kepada Tuhan untuk saudara-saudara kami di sana,” sambungnya.
Baca Juga: Siap-siap Anggaran Dinas di Kota Cilegon Bakal Dipangkas, Ini Biang Keladinya
Sebagaimana informasi, Turki diguncang dengan gempa bumi berkekuatan 7,8 Magnitudo.
Kemudian, dilaporkan ada 10 gempa susulan yang terjadi dan diperkirakan gempa susulan terus berlanjut sampai dua minggu ke depan.
Akibat gempa hebat tersebut, dikabarkan lebih dari 3.800 orang meninggal dunia.
Baca Juga: 3.800 Orang Meninggal Dunia Akibat Gempa Hebat yang Guncang Turki, VJ Daniel: Hati Gw Sedih!
Gempa tersebut juga dirasakan di Suriah, Lebanon bahkan getaran terasa di Yunani hingga Israel.
Sementara itu, 3 hari sebelum terjadi gempa hebat yang mengguncang Turki bahkan terasa di Suriah hingga Lebanon ini telah diramalkan oleh seorang ilmuwan dari Belanda, Frank Hoogerbeets.
Frank Hoogerbeets menuliskan ramalannya terkait akan terjadi gempa hebat di Turki melalui akun Twitter pribadinya @hogrbe, pada Jumat 3 Februari 2023.
Baca Juga: Spoiler One Piece 1074: Kejutan Besar Shichibukai dan Kekuatan Buah Iblis Mori Mori
“Cepat atau lambat akan ada ~M 7,5 #earthquake di wilayah ini (Turki Selatan-Tengah, Yordania, Suriah, Lebanon),” terang Frank Hoogerbeets.***