BANTENRAYA.COM — Sejumlah orang tua siswa SMK Negeri 5 Kota Serang mendatangi sekolah tersebut setelah dimintai sejumlah uang oleh kepala sekolah untuk membantu proses pembangunan ruang kelas baru.
Orang tua siswa SMK Negeri 5 Kota Serang mengaku keberatan dengan adanya pungutan dari sekolah negeri tersebut.
Yati, salah seorang orang tua siswa SMK Negeri 5 Kota Serang, mengatakan, pekan lalu dia bersama dengan puluhan orang tua siswa kelas X yang lain dikumpulkan oleh kepala sekolah.
Baca Juga: Rumah Berdaya Cilegon Kantongi Sertifikat Inkubator Bisnis dari KemenkopUKM
Dalam kesempatan itu, kepala sekolah meminta orang tua agar mengeluarkan uang Rp1,7 juta per orang untuk melanjutkan pembangunan ruang kelas baru yang berada di dekat Gedung RPS TKRO SMK PK 2021 SMK Negeri 5 Kota Serang.
“Kata kepsek uangnya mau dipake buat hajatan,” ujar Yati, Rabu, 2 November 2022.
Yati mengatakan, karena diminta oleh kepala sekolah untuk membayar sejumlah uang, maka dia membayarkan sebagian uang ke sekolah.
Baca Juga: Harga Tiket, Cara Beli dan Jadwal Konser Tunggal Sheila On 7 Bertajuk Tunggu Aku di Jakarta
Berdasarkan pengetahuannya ada 6 orang tua murid yang sudah menyerahkan uang ke kepala sekolah.
Saat pertemuan itu, kepala sekolah mengaku sudah mengeluarkan uang sebesar Rp70 juta. Sementara saat ini dia membutuhkan uang karena akan menggelar hajatan.
Karena itu para orang tua diminta untuk mengeluarkan uang untuk membantu proses pembangunan ruang kelas baru yang akan diperuntukkan untuk kelas X.
Baca Juga: Daftar Formasi PPPK 2022 untuk Tenaga Kesehatan, Syarat dan Link Pendaftaran
Kepala SMK Negeri 5 Kota Serang Amin Jasuta membenarkan bahwa dia meminta orang tua siswa kelas 10 untuk berpartisipasi dalam pembangunan ruang kelas baru yang saat ini sudah dalam tahap pemasangan keramik.
Sebab dia mengaku sudah tidak lagi memiliki uang sementara tekanan agar pembangunan ruang kelas baru itu segera selesai datang dari sejumlah pihak.
Mulai dari kepala dinas, Kepala Bidang SMK, sampai anggota DPRD Provinsi Banten dari Komisi V yang salah satunya membidangi soal pendidikan.
Amin beralasan, sekolah dibangun oleh pemerintah dan masyarakat. Pemerintah dalam hal ini adalah sekolah dan masyarakat dalam hal ini adalah orang tua.
Karena itu, dia meminta agar orang tua berpartisipasi dalam pembangunan ruang kelas baru yang ditargetkan akan selesai pada awal bulan November 2022 ini.
Lagipula, pendanaan dari Edi Santoso yang semula menyatakan siap akan membangun gedung tersebut sampai selesai juga tidak mengalir lancar.
Karena itu dia berinisiatif mengeluarkan uang pribadi agar uang kelas baru itu segera rampung.
Namun karena ada sebagian orang tua yang protes dengan adanya pungutan tersebut maka dia membatalkan partisipasi dari orang tua untuk membangun ruang kelas baru tersebut.
Amin mengatakan, hasil kesepakatan musyawarah bersama dengan wali murid sekolah akan mengembalikan uang yang sudah terkumpul sebanyak Rp4,2 juta dari 6 orang tua siswa yang membayarkan uang tersebut.
Amin mengaku uang miliknya yang sudah terpakai untuk membangun ruang kelas baru tersebut sudah mencapai Rp30 juta.
Bila sampai bangunan selesai maka dia memperkirakan uangnya yang akan keluar untuk pembangunan tersebut mencapai Rp70 juta.
Amin mengungkapkan semula ruang kelas baru itu direncanakan akan dibangun dengan menggunakan uang CSR dari kerjasama sampah antara pemerintah kota Serang dengan pemerintah kota Tangerang Selatan.
Namun sampai saat ini uang jasa tersebut tidak turun dan dia simis Caesar itu akan turun pada tahun ini.
Karena itu ketika Edi Santoso yang dianggap sebagai tokoh masyarakat oleh masyarakat menyanggupi akan membangun ruang kelas baru itu maka dalam pembangunan awal biaya yang digunakan untuk membangun ruang kelas baru menggunakan uang dari Edi Santoso.
Namun dalam perjalanannya ketika uang dari Edi Santo sama cat mau tidak mau dirinya juga mengeluarkan uang pribadi agar pembangunan cepat selesai. ***



















