BANTENRAYA.COM – Jendral Andika Perkasa dan KSAD Dudung Abdurachman kini menjadi perbincangan lantaran keduanya diduga tengah berada dalam perselisihan.
Permasalahan ini timbul lantaran anak Jendral Dudung tidak lolos Akademi Militer sehingga keretakan hubungan terjadi antara Dudung dan Jendral Andika.
Profil keduanya pun jadi sorotan, apalagi Jenderal Andika Perkasa dan Jenderal Dudung Abdurachman sama-sama bintang.
Baca Juga: Kasus-kasus yang Membelit Mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah yang Bebas Hari Ini
Namun kalian harus tahu juga nih bahwa keduannya memilik karir cemerlang dan tanggung jawab yang beresiko sebagai Jendral.
Dikutip Bantenraya.com dari berbagai sumber, berikut inilah perbedaan karir Jenderal Andika Perkasa dan Jenderal Dudung Abdurachman yang sama-sama bintang.
1.Perbedaan Latar belakang profil Andika Perkasa dan karir.
Andika Perkasa lahir di Banding pada 21 Desember 1964. Dia lulus dari Akademi Milier pada 1987 dengan pangkat Letnan Dua.
Andika menika dengan Diah Erwiany yang merupakan putri dari mantan Kepala Badan Intelijen Nasional A.M. Hendropriyono.
Baca Juga: 400 Personel Polres Tangerang Selatan Dikerahkan, Guna Mengamankan Aksi Demo Kenaikan Harga BBM
Jejak karir Andika adalah sebagai berikut:
Lulus dari Akademi Militer dengan pangkat letnan dua pada 1987 dan langsung menjabat sebagai Komandan Peleton Grup 2/Para Komando, Komando Pasukan Khusus (Kopassus) selama 13 tahun.
Melanjutkan pendidikan ke Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) lalu lulus dengan predikat terbaik.
Masuk ke Departemen Pertahanan pada tahun 2000, menjabat sebagai Kepala Seksi Kajian Strategi Hankam, Subdit Jaklak, Ditjakstra, Ditjen Strahan, Departemen Pertahanan, melansir dari data seskoad.mil.id.
Baca Juga: 400 Personel Polres Tangerang Selatan Dikerahkan, Guna Mengamankan Aksi Demo Kenaikan Harga BBM
Tahun 2002, ditarik kembali ke Kopassus sebagai Komandan Batalyon (DANYON) 32/Apta Sandhi Prayuda Utama, Grup 3/Sandhi Yudha, Kopassus.Tahun
2014, dilantik jabatan bintang 2 alias Mayor Jenderal yakni Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) selama dua tahun.
Tahun 2016, diangkat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) menggantikan Letnan Jenderal TNI Agus Kiswanto selama 4 bulan.
Baca Juga: Profil Ratu Atut Ratu Atut Chosiyah, Perempuan Pertama Jabat Gubernur di Indonesia
2.Perbedaan Latar belakang profil Dudung dan karir.
Pria yang dilahirkan di Bandung pada 19 November 1965 itu merupakan putra dari pasangan Nasuha dan Nasyati PNS di lingkungan Bekangdam VI/Sliwiangi.
Sebelumnya Dudung menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat pada 25 Mei 2021, menggantikan Letjen TNI Eko Margiyono yang menjabat Kasum TNI.
Sosok Dudung berhasil menjadi Lulusan Akedemi Militer 1988 dari kecabangan Infanteri.
Baca Juga: Ratu Atut Chosiyah Bebas, Segini Usianya Kini
Kiprah awalnya di dunia Militer dengan menjabat sebagai Dandim 0406/Musi Rawas 2004-2006 dan Dandim 0418/ Palembang 2006-2008 di Sumatera Selatan berpangkat Letnan Kolonel.
Kemudian pada tahun 2010 Dudung dipercaya untuk mengemban jabatan Aspres Kasdam VII/Wirabuana selama satu tahaun, dan menjabat sebagai Komandan Resimen Induk Kodam II/Sriwijaya 2011-2012.
Karirnya pun terus bergerak naik, Dudung kembali dipromosikan untuk menjabat sebagai wakil Gubernur Akmil 2015-2016 berpangkat Brigadir Jenderal.
Baca Juga: Mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah Bebas!!!
Kemudian Dudung dipercaya menjadi staf khusu Kasda dan wakil asisten Teritorial Kasda.
Pada 2018-2020 Dudung dipercaya menjabat Gubernur Akmil dan karirnya terus melejit dengan menjabat sebagai Pangdam Jayakarta pada 27 Juli 2020 berpangkat Mayor Jendral.
Nama Dudung pun semakin terkenal setelah memerintahkan pasukannya untuk menurunkan baliho dukungan terhadap FPI.
Baca Juga: Jejak Kenaikan Harga BBM di Era Presiden Jokowi, Ternyata Lebih Tinggi dari Zaman SBY
Kemudian setelah kejadian FPI tersebut Dudubg disebut kembali dan diangakat menjadi Pangkostrad pada 25 Mei 2021, tak sampai enam bulan Dudung dilantik menjadi Kasad Panglima TNI.***