BANTENRAYA.COM – Dai kondang Ustad Hilmi Firdausi menyoalkan mengenai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang cukup drastis.
Kenaikan harga BBM yang disahkan pemerintah Indonesia membuat Ustad Hilmi Firdausi turut menyoalkan hal tersebut.
Sebab, banyak masyarakat Indonesia yang gigit jari mendengar pengesahan kenaikan BBM yang dilakukan pemerintah pada Sabtu 3 September 14.30 WIB.
Baca Juga: Tak Hanya Beri Kemudahan, Sayur Oppa Cilegon Beri Garansi Kualitas Tiap Pembelian
Melalui akun Twitter-nya @Hilmi28, Ustad Hilmi Firdausi menyarankan agar Indonesia belajar dari negara mana saja terkait pengelolaan minyak bumi, terutama ke negara tetangga, Malaysia.
“Tidak masalah belajar dari negara mana saja cara mengelola minyak buminya dengan baik dan benar,” ujar Ustad Hilmi Firdausi.
Kemudian, Ustad Hilmi menjelaskan bahwa Malaysia merupakan negara tetangga yang sangat mirip dengan Indonesia yang mampu mengelola minyak bumi dengan baik.
Baca Juga: Satpol PP Gerebeg Toko Jamu di Pandeglang Selatan Hasilnya 190 Paket miras Oplosan Disita
“Malaysia itu jiran yang mirip dengan Indonesia, cuma kalah luas dan jumlah penduduknya saja,” ungkap Ustad Hilmi.
“Jika harga BBM di sana jauh lebih murah dibanding Indonesia, kenapa mereka bisa untung besar sedangkan…ah sudahlah,” sambungnya.
Sebagai informasi, pemerintah resmi menaikan harga produk BBM penugasan, subsidi, hingga non subsidi, yang telah berlaku pada kemarin.
Ketiga BBM yang naik antara lain; Pertalite, Solar subsidi, hingga Pertamax.
Adapun rinciannya yakni Pertalite naik dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter.
Kemudian, Solar subsidi naik dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter.
Baca Juga: Viral puluhan Satpol PP keroyok pelajar SMA di Manado, warganet: kok ramean cupu, by one lah!
Sementara Pertamax mengalami kenaikan dari yang sebelumnya Rp12.500 menjadi Rp14.500 per liter.***



















