BANTENRAYA.COM – Pencarian nelayan Karangantu yang tenggelam usai terjatuh dari perahu di Teluk Banten yang sempat dihentikan Kamis,1 September petang, akhirnya dilanjutkan kembali hari ini karena cuaca cerah.
PlKasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kota Serang Eva Hasanah mengatakan, pencarian korban tenggelam akibat terjatuh dari perahu akan dilanjutkan hari
Eva Hasanah mengaku pihaknya pun akhirnya menarik diri dan kembali ke daratan.
“Sampai Kamis jam 16.30 WIB, korban belum ditemukan, besok dilanjut,” ujar Eva Hasanah, kepada Bantenraya.com.
Baca Juga: Update Kasus Penembakan Brigadir J: Terdapat 4 Pelanggaran Hak Asasi Manusia
BACAJUGA:
Eva Hasanah menjelaskan, pihaknya terpaksa menghentikan pencarian korban tenggelam, karena kondisi hari makin gelap.
Lantaran kondisi gelap, pihaknya pun lantas mempertimbangkan keselamatan tim pencarian, karena kondisi perairan laut pun tidak mendukung.
“Kalau malam kan gelap dan kita juga sebagai rescuer memikirkan keselamatan kita juga,” ucap dia.
“Kita juga kan melihat dan mempertimbangkan kondisi laut. Kebetulan tadi airnya lagi pasang,” jelasnya.
Baca Juga: Persita Waspadai Madura United, Targetkan 3 Poin di Kandang
Diberitakan sebelumnya, seorang nelayan, Toni (42) asal Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, hilang misterius di laut perairan Teluk Banten, Kota Serang, Kamis 1 September 2022 siang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Bantenraya.com, Toni diduga jatuh dari perahu yang ia gunakan saat mengantar pemancing di perairan laut Teluk Banten.
Setelah mendapat informasi, BPBD Kota Serang bersama Kapal TNI AD, Pol Airud, Lanal, SARS, BPBD Provinsi Banten dan masyarakat terus melakukan pencairan korban di perairan laut Teluk Banten.
Baca Juga: BBM Subsidi Batal Naik, Jokowi Sebut Pemerintah Kurang Cermat Mengatasi Keluhan Masyarakat
“Personil BPBD yang turun delapan orang. Semuanya ke tengah laut. Perahu kita turunin juga. Karena kapasitasnya kecil jadi kita ikut dengan TNI. Kapal TNI AD yang fasilitasnya lengkap,” katanya. ***
