BANTENRAYA.COM – Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM terus tumbuh di Kota Cilegon.
Peran pemerintah dalam membantu tumbuh kembang UMKM di Kota Cilegon dampaknya sudah dirasakan pelaku UMKM, salah satunya pelaku UMKM Umie Fathi.
UMKM ini memunyai produk keripik singkong dadu dan telor asin.
Baca Juga: 4 Fakta Penetapan Tahun Hijriah, Salah Satunya Sempat Terjadi Perbedaan Pendapat
Produk keripik singkong dengan brand Umie Fathi, saat ini mudah ditemukan di beberapa gerai UMKM yang ada di Kota Cilegon.
Bahkan, produksi keripik singkong dadu Umie Fathie merambah ke beberapa koperasi perusahaan yang ada di Kota Cilegon.
Pemilik UMKM Umie Fathi, Nunung Yulianawati mengatakan, keripik singkong dadu dengan brand Umie Fathi saat ini mulai dipasarkan di toko-toko maupun koperas-koperasi yang ada di Kota Cilegon.
Baca Juga: Tagar Blokir Kominfo Menggema di Twitter, LBH Jakarta Buka Pos Pengaduan
Keripik singkong dadu Umie Fathi, merupakan keripik yang terbuat dari bahan baku singkong. Bentuknya kotak kecil seperti dadu.
“Itulah mengapa saya beri nama keripik singkong dadu, Umie Fathi,” kata Nunung, Minggu, 31 Juli 2022.
Nunung mengaku, produksi keripik singkong dadu dengan brand Umie Fathi, dilakukan di rumahnya yang berada di Kelurahan Ciwedus, Kecamatan Cilegon.
Baca Juga: Fakta-fakta Seputar Haoshoku Haki yang Membuat Ryokugyu Ciut di One Piece Chapter 1055
Keripik singkong dadu yang Ia jual dengan ukuran 120 gram, dihargai Rp 17 ribu.
“Dulu harganya Rp 15 ribu, tetapi karena minyak goreng naik beberapa waktu lalu dan sempat susah mencarinya, kita naikkan menjadi Rp 17 ribu,” katanya.
Keripik singkong dadu yang Ia buat, kata Nunung, saat ini sudah ratusan bungkus dalam sepekan. Ia hanya dibantu sang suami dan anaknya untuk memroduksi keripik singkong tersebut.
Baca Juga: Gunung Pinang Rusak, Warga Perumahan GSI Kabupaten Serang Tanda Tangani Petisi Keprihatinan
“Varian rasanya ada empat, pedas, keju, barbeque dan garlic,” katanya.
Selain keripik singkong dadu, kata Nunung, saat ini Ia juga memroduksi usaha pembuatan telor asin.
Telor asin tersebut bahan bakunya dari telor bebek yang diasinkan dengan cara direndam dengan batu bata dan campuran garam, kemudian dikukus.
Baca Juga: Bank Banten Tutup 4 Kantor Cabang hingga Agustus 2022, Bagaimana Nasib Para Nasabah?
“Telor asin saat ini kita pasarkan ke warung makan, sudah ada 15 warung makan yang kerjasama dengan kita,” katanya.
Nunung menjelaskan, dalam sehari, kebutuhan telur asing mencapai 300 butir. Harga satuan telur asin Ia jual Rp 3.500.
“Ada juga kita jual dalam kardus ukuran tiga butir Rp 15 ribu dan kardus ukuran 10 butir kita jual Rp 50 ribu,” ungkapnya.
Baca Juga: Bangga, Arsy Putri Anang Hermansyah dan Ashanty Raih 8 Medali Kategori Junior Awards
Omzet dari dua usaha tersebut, kata Nunung, saat ini mencapai belasan juta rupiah. “Kalau keuntungannya sekitar 30 persen,” ucapnya.
Ia mengapresiasi Pemkot Cilegon yang membantu dalam pengurusan izin usaha.
“Bahkan semuanya gratis, kita juga mendapat pendampingan untuk pengurusan izin usaha. Kita juga sering dapat pelatihan seperti pengemasan, pemasaran dan yang lainnya,” ucapnya. ***