BANTENRAYA.COM – Beredar kabar adanya kasus delapan orang kru kapal yang merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) kini belum menemui titik terang dan saat ini diduga masih berada di Taiwan, Jum’at 22 Juli 2022.
Kedalapan kru kapal tersebut sudah berada di Taiwan selama enam bulan dan dilarang kembali ke Indonesia.
Dikutip Bantenraya.com dari unggahan salah satu dari delapan anggota kru yang menjadi korban hingga saat ini masih diduga ditahan,melalui akun instagram@fahmifahmal.
Baca Juga: Jembatan Penghubung Dua Desa di Pandeglang Ambruk
Korban mengakui saat ini masih belum mendapatkan kejelasan dengan kasus tersebut,”kapan kami bisa di pulangkan ke indonesia,sudah 6 bulan kami tidak di gaji,dan sabar menunggu di tengah ketidak jelasan” tulis keterangan@fahmifahmal.
“Kami sangat berharap negara bisa mengambil alih dan mengurus masalah kepulangan kami,karna pihak perusahaan sudah lepas tangan ibu,pihak motc taiwan juga hingga saat ini belum ingin melelang kapal kami dan kami di paksa untuk menunggu crew pengganti sedangkan perusahaan sudah tidak memiliki uang,bahkan perusahaan tidak pernah melakukan” ungkap fahmifahmal.
Fahmi menyebut bahwa ia bersama tujuh orang lainnya merupakan kru yang bekerja di kapal MV Jian Ye.
Kapal tersebut saat ini tengah bersandar di Pelabuhan Kaohsiung, Taiwan dan tak beroperasai lantaran mengalami kerusakan selama berbulan-bulan.
Mirisnya lagi, Fahmi dan rekan-rekannya tak digaji selama hampir enam bulan.
Baca Juga: Jembatan Penghubung Dua Desa di Pandeglang Ambruk
Tak hanya itu mereka juga terhitung sudah selesai masa kontraknya dan meminta pulang ke Indonesia.
Tetapi pihak perusahaan enggan mengabulkan permintaan Fahmi dan kawan-kawan dengan alasan aturan.
Dalam situasi yang pelik ini Fahmi pun berharap, Pemerintah Indonesia melalui Presiden Jokowi bisa bertindak.
Baca Juga: Awas! Aqua Galon Palsu Beredar di Cilegon, Pelaku Sudah Diamankan Polisi
Sebab Fahmi merasa sudah putus asa atas segala upaya yang dilakukan namun tak membuahkan hasil.
Terlebih lagi Fahmi dan rekan-rekannya sudah tak berpenghasilan.
Sementara mereka merupakan tulang punggung keluarga yang harus jauh dari anggota keluarganya.
Baca Juga: Link Nonton Drama Korea Why Her Episode 15 Sub Indo Full Resmi
“Assalamualaikum wr.wb dan selamat malam,ijin kan kami menyampaikan aspirasi kami melalui postingan ini,kami 8 crew Indonesia bekerja di kapal MV JIAN YE saat ini kapal kami berada di pelabuhan Kaohsiung,Taiwan”tegas fahmi.
Perusahaan tidak membayarkan gaji kami selama hampir 6 bulan dan juga kami sudah finish contract dan meminta pulang ke Indonesia tapi hingga saat ini tidak ada kejelasan mengenai kasus kami.
Kami sudah melaporkan kasus ini kepada KDEI (Kantor Dagang Ekonomi Indonesia) di Taipei dan juga kepada ITF (International Transportation Federation).
Tapi hingga saat ini tidak ada hasil yang kami peroleh.
Baca Juga: Kuasa Hukum Sebut Nikita Belum Bisa Pulang, Ditahan?
Pemerintah taiwan mengatakan mereka tidak memperbolehkan kapal asing melakukan pergantian kru di negara ini.
Tapi di sisi lain perusahaan juga tidak ingin melakukan pergantian kru di negara lain.
Maka dari itu kami ingin meminta bantuan dan juga pertolongan kepada pemerintah Indonesia.
Terkhusus kepada presiden republik indonesia bapak IR.H.JOKO WIDODO agar bisa berkordinasi langsung dengan pemerintah taiwan.
Baca Juga: TAMAT! Link Nonton Yumi Cells Season 2 Episode 13 dan 14 Sub Indo Bukan Drakorindo atau Dramaqu
Agar kami bisa pulang secepatnya ke Indonesia disini kami sangat menderita, sangat jenuh dan sangat stress untuk memikirkan nasib kami.
Selama ini kami sudah sabar menunggu karna pihak KDEI mengatakan kasus kami masih dalam proses.
Tapi sampai kapan kami harus menunggu?
Baca Juga: Sinopsis Yumi Cells Season 2 Episode 13 dan 14: Apakah Kim Go Eun Dapat Restu Calon Mertua?
Di saat keluarga di rumah juga membutuhkan makan dan masih banyak urusan yang harus kami selesaikan di Indonesia,perusahaan memaksa kami untuk bertahan tetapi mereka tidak membayarkan gaji kami.
Saya pribadi sangat memohon bantuan teman-teman sekalian untuk dapat membantu menyebar luaskan kasus kami hingga mendapatkan bantuan dari pemerintah Indonesia.
“Karena segala jalan telah kami tempuh mungkin ini jalan terakhir yang bisa kami tempuh atas perhatian nya saya ucapkan banyak terimakasih.”ungkap fahmi.***



















