BANTENRAYA.COM – Sebanyak 99 peserta program repatriasi akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri (PTN).
terkait program repatriasi tersebut disampaikan Kepala SMKN 1 Kragilan Kabupaten Serang Untung Supiyanto.
Menurutnya, jumlah peserta yang mengikuti program repatriasi yang lulus Tahun 2022 ini, akan melanjutkan ke perguruan tinggi negeri dan swasta.
Mereka akan masuk dalam Program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik).
“Jumlahnya sebanyak 99 siswa yang akan mengikuti Program ADik. Semua biaya pendidikan, makan, minum, penginapan ditanggung oleh negara,” kata Untung kepada Banten Raya,
Ia menjelaskan, secara teknis Program Repatriasi yang masuk perguruan tinggi negeri dan swasta sudah diatur oleh Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) Kemendikbudristekdikti.
Baca Juga: Jadwal Ujicoba Ganjil Genap Tol Cikampek Hingga 27 April 2022, Cek Disini
Namun, lanjutnya, secara teknis diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Banten melalui Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten yang telah menugaskan Kabid Pendidikan Khusus Supandi.
Kemudian Koordinator Sekolah Adem Papua&Pabar Untung Supriyanto dan Koordinator Sekolah ADEM Repatriasi Hasan Firdaus untuk mengikuti Sosialisasi Program ADik Tahun 2022 di Bogor.
“Saya berharap semoga Program ADik di Provinsi Banten sukses. Semoga Adem Papua dan Papua Barat, Repatriasi dan 3T di Propinsi Banten bisa lulus 100 persen masuk perguruan tinggi,” harapnya.
Baca Juga: Lafal Niat dan Ketentuan Puasa Syawal 6 Hari Setelah Ramadan, Pahalanya Ibarat Puasa Seumur Hidup
Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Khusus pada Dindikbud Banten Supandi mengatakan, sejak 2013 sampai tahun ini, Dindikbud Banten dipercaya untuk membimbing murid asal Papua dan Papua Barat dalam Program Afirmasi Pendidikan Menengah (Adem).
Masih dijelaskan Supandi, sedangkan untuk Program Repatriasi adalah program pemerintah pusat untuk memberikan pendidikan untuk anak-anak Indonesia yang orangtuanya bekerja di Malaysia.
“Karena adanya persoalan administrasi yang tidak lengkap, maka anak-anak TKI ini kesulitan untuk mengenyam pendidikan di malaysia,” katanya.
“Sehingga pemerintah mengambil peranan untuk mengisi pendidikan anak-anak TKI ini,” ungkapnya.
Supandi menambahkan, sebelumnya peserta Program Repatriasi ini mengenyam pendidikan di SMA Permata Insani, SMA Islam Vilage, SMK Dirgantara.
Jumlah siswa Adem Papua dan Papua Barat yang lulus Tahun 2022 dan akan melanjutkan ke perguruan tinggi negeri dan swasta sebanyak 71 siswa. ***



















